Rembang – Bupati Rembang, Abdul Hafidz berharap beasiswa kuliah gratis untuk anak berprestasi dari keluarga tidak mampu bisa dilanjutkan oleh Bupati berikutnya.
Hal itu ia sampaikan saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Rembang di Pendopo Museum Kartini, hari Kamis (28 Maret 2024).
Hafidz menyadari menjelang akhir tahun 2024 sudah tidak menjabat Bupati lagi, karena imbas Pilkada serentak.
Menurutnya, beasiswa kuliah gratis sangat bagus, sehingga jangan sampai diputus.
“Saya mohon harus tetap ada, jangan sampai ini hilang, karena berkaitan dengan tahun-tahun sebelumnya. Kenapa saya sampaikan, karena saya sadar tahun 2025 saya sudah purna. Kalau nanti diputus, anak-anak yang sudah kita kuliahkan bagaimana,” tuturnya.
Bupati menimpali untuk mengukur keberhasilan pembangunan di Kabupaten Rembang, termasuk sektor pendidikan, berdasarkan sejumlah indikator makro.
Dari sekian banyak indikator, yang harus dikejar adalah indeks infrastruktur, dari target 48,9 di tahun 2023, baru terealisasi 41. Selain itu, indeks persepsi anti korupsi juga harus terus digenjot.
“Dua masalah ini yang menjadi PR kita kedepan, harus kerja keras,” imbuh Hafidz.
Tapi kalau indeks kepuasan masyarakat atas pelayanan birokrasi pemerintah sudah cukup bagus, yakni mencapai 83,68 %.
“Jadi itungannya nek wong 100, sing ora patek pas 17 pak, ini penilaian yang obyektif, karena yang menilai perguruan tinggi. Bukan dari pemerintah. Jadi penilaian ini bukan penilaian pribadi atau secara parsial, tapi indikator,” tandasnya.
Ribuan Usulan Pokir
Sementara itu, Ketua DPRD Rembang, Supadi menjelaskan total ada 1.375 kegiatan pokok pikiran (Pokir) DPRD yang diusulkan untuk tahun 2025 mendatang.
“Harapan kami bisa menjadi prioritas, baik melalui anggaran induk maupun perubahan,” ujar Supadi.
Pokok-pokok pikiran DPRD diarahkan untuk mendukung pemantapan kualitas infrastruktur daerah, percepatan menurunkan angka kemiskinan dan peningkatan perekonomian dan mendorong pemulihan dunia usaha.
Dalam kegiatan Musrenbang tersebut, tidak hanya dihadiri jajaran pemerintah dan DPRD, tetapi juga dari berbagai elemen masyarakat. Musrenbang kemudian ditutup dengan tanya jawab. (Musyafa Musa).