Sejumlah Hewan Langka Ditemukan, Rekaman Kamera Trap Mengejutkan
Lutung Jawa ditemukan di Bukit Rakitan Kecamatan Sluke. Lutung Jawa termasuk langka dan hewan yang dilindungi.
Lutung Jawa ditemukan di Bukit Rakitan Kecamatan Sluke. Lutung Jawa termasuk langka dan hewan yang dilindungi.

Sluke – Sejumlah hewan langka mulai ditemukan para pecinta lingkungan di kawasan perbukitan Desa Rakitan Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang.

Nurrohmad “Somad”, salah satu pecinta lingkungan mengaku beberapa kali naik ke perbukitan Rakitan.

Hasilnya, menjumpai hewan-hewan seperti rusa, ayam merak, monyet, lutung jawa dan burung gentilang emas semakin banyak, karena kondisi lingkungan masih cukup bagus.

Bahkan saat ia bersama rekannya anggota Basarnas, kamera yang dipasang sempat merekam hewan yang diduga kuat macan tutul.

“Temen saya dari Basarnas pasang kamera trap, kita menemukan di situ ada harimau, jenis macan tutul. Tentu mengejutkan,” terangnya.

Ia mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga, supaya hewan langka kedepan akan terus bertambah. Kalau habitat rusak, biasanya hewan akan masuk ke dalam perkampungan penduduk.

“Kalau binatang masuk, warga sering bilang kita diserang monyet, itu salah. Yang menyerang habitat hewan kan manusia, bukan hewannya,” beber Nurrohmad.

Komunitas Ketapel

Nurrohmad menambahkan saat naik gunung, ia bersama rekan-rekannya sesama komunitas Ketapel, biasa membawa biji-bijian. Biji tersebut diketapelkan, dengan harapan dapat tumbuh dan kelak menjadi santapan makanan hewan.

“Jadi tidak harus menanam membawa bibit. Cukup kita bawa biji, biar praktis, sebulan dua bulan insyaallah bisa tumbuh. Kebetulan saya punya komunitas namanya Ketapel,” imbuhnya.

Selain melontarkan biji dengan ketapel, komunitasnya juga membuat lubang-lubang kecil tampungan air untuk minum hewan.

“Kita ingin hewan-hewan tetap betah di habitat aslinya. Burung, primata lain, nggak susah cari sumber air, kalau sudah ada lubang air,” kata Nurrohmad.

Sebelum puasa, komunitas Ketapel juga mengagendakan untuk naik ke Bukit Rakitan lagi.

“Rencana sama Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata, kalau jadi sekalian camping ground. Sabtu besok mas (09/03), sekaligus kita kampanyekan stop perburuan, biarkan hewan-hewan ini nyaman di habitatnya,” pungkasnya. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan