Rembang – Ratusan atlet mengikuti Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) Taekwondo di GOR Mbesi Rembang, hari Minggu (03 Maret 2024).
Ketua Pengurus Provinsi Taekwondo Jawa Tengah, Master Alex Harijanto saat membuka kegiatan tersebut menyatakan peran orang tua murid sangat mendukung munculnya atlet berbakat.
“Orang tua murid merupakan ujung tombak, sehingga pengurus olahraga di berbagai jenjang bisa mendapatkan atlet, yang nantinya bisa mengharumkan nama bangsa dan negara,” tandasnya.
Alex menyebut Indonesia pernah meraih 4 medali di ajang Olimpiade pada tahun 1992, kala itu mengirimkan 5 atlet Taekwondo. Mereka yang berprestasi, diawali dari atlet kelompok usia 8 tahun.
Ia berharap melalui Kejuaraan Kabupaten semacam ini akan memunculkan atlet-atlet potensial.
“Muda-mudahan kesempatan bagus itu akan terulang lagi. Setelah usia 8 tahun giat berlatih, kemudian di usia 16 tahun bisa ikut seleksi Olimpiade, sebuah event paling bergengsi tingkat dunia,” beber Master Alex.
Alex juga mengapresiasi wasit yang memimpin jalannya pertandingan Taekwondo di GOR Mbesi.
Ia menilai wasit merupakan pahlawan tanpa tanda jasa, karena ketika atlet dan pelatih berprestasi mendapatkan bonus, wasit tidak menerima.
“Kepada para wasit, para pengurus, Master Alex mengucapkan terima kasih atas dedikasinya. Setiap kejuaraan, kalau menang, atlet dan pelatih dapat bonus, wasit nggak. Dedikasi wasit ini, Master Alex akan selalu ingat. Kita harus selalu kompak, bersatu untuk Jawa Tengah,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pertandingan Kejurkab Taekwondo, Suharto menyampaikan ada 200 an atlet se-Kabupaten Rembang yang mengikuti event kali ini. Mereka terbagi dalam kelas pomsae (seni) dan kyorugi (tarung).
“Yang tarung ini meliputi pracadet A, Pracadet B, Pracadet C, Cadet dan junior prestasi,” ujar Suharto.
Dari total 100 an medali yang diperebutkan, menjadi cukup menarik karena kontingen Ranting Sluke mampu menyabet 23 medali emas dan 4 perak. Padahal Ranting Sluke termasuk anggota termuda di dunia Taekwondo Kabupaten Rembang. (Musyafa Musa).