

Bulu – Seorang guru Matematika di SMP N I Bulu Kabupaten Rembang gethol mengembangkan pestisida tanaman atau disingkat dengan Petan.
Petan ini bersifat organik, karena menggunakan bahan pucuk-pucuk daun tanaman.
Muhammad Musyafak namanya. Pria berusia 45 tahun tersebut di rumahnya Desa Kemadu Kecamatan Sulang juga berprofesi sebagai petani, sehingga kerap bergelut dengan aktivitas di lahan persawahan.
Berawal dari rasa keprihatinannya terhadap dampak buruk pestisida kimia, Musyafak terdorong membuat Petan organik, sekaligus mengajarkannya kepada anak-anak siswa SMP N I Bulu.
Pucuk-pucuk daun tanaman yang memiliki karakter bau menyengat dan rasanya pahit dikumpulkan. Ia mencontohkan seperti daun jeruk dan daun brotowali.
Semakin banyak jenis daunnya, akan semakin bagus. Kumpulan daun tersebut dicampur air, kemudian diremas-remas dengan menggunakan tangan.
“Kalau pakai tangan, zat-zat yang keluar akan lebih banyak, dibandingkan kalau daun diblender,” tuturnya.
Setelah dianggap cukup waktu peremasan, airnya dimasukkan ke dalam botol.
Menurutnya cairan tersebut bisa dikatakan berhasil, kalau ciri-cirinya cairan masih keruh, tidak mengendap dan tidak mengeluarkan gas.
“Setelah diremas-remas, airnya bisa langsung dipakai untuk menyemprot tanaman. Tapi kalau mau disimpan dulu dalam botol juga nggak masalah, perhatikan tanda-tanda tidak mengendap dan nggak keluar gas, artinya itu berhasil,” kata Musyafak.
Uji coba cairan hasil remasan itu sudah disemprotkan ke tanaman. Baunya yang menyengat dan pahit, membuat hama-hama pengganggu merasa tidak nyaman. Lama kelamaan akhirnya mati.
Keunggulan lainnya, lebih ramah lingkungan dan tidak mengganggu kesehatan manusia.
“Selain itu, tidak membunuh langsung, kadang membuat hama mandul saja. Misalnya ulat, karena daun pahit setelah disemprot Petan organik, ulat nggak mau makan, akhirnya mati,” terangnya.
Musyafak menilai, Petan organik mudah diterapkan, sehingga tidak terlalu menyulitkan para petani.
Ia menyarankan penyemprotan sebagai bentuk pencegahan, sebaiknya dilakukan pada waktu pagi hari sebelum matahari terbit atau sore hari setelah matahari tenggelam.
“Setelah disemprot, masa efektifnya sampai seminggu. Kalau bisa sebelum tanaman terserang hama, disemprot dulu pakai cairan Petan tersebut,” pungkas Musyafak.
Dalam sejumlah kesempatan, Musyafak mengkampanyekan pestisida organik ini kepada murid-muridnya. Ia berharap dapat ditularkan ke rumah masing-masing, sehingga akan semakin banyak petani mau mencobanya. (Musyafa Musa).