Rembang – Dua jenazah nelayan yang ditemukan terdampar di Pulau Kangean, teridentifikasi sebagai anak buah kapal (ABK) KM Berkah Aminah 2 yang kapalnya tenggelam, karena bocor di pantai utara Jawa.
Pulau Kangean merupakan pulau di sebelah timur Madura atau tepatnya sebelah utara Pulau Bali, berjarak sekira 120 an kilo meter.
Menurut informasi dari pemilik kapal warga Bulu Bancar Tuban, Jawa Timur, kedua korban meninggal dunia tersebut Eko Sugiyanto (Eko Ceplis) warga Kelurahan Tanjungsari Rembang dan Mul Pamotan Rembang (Belum diketahui dari desa mana-Red).
Nurrofi, kakak ipar Eko Sugiyanto menceritakan pihaknya kali pertama mendengar kejadian kapal tenggelam pada Jum’at malam pekan lalu.
“Saya dapat informasi dari teman sesama nelayan, yang ditelefon pemilik kapal,” ungkapnya, Selasa (30/01).
Ia bersama sejumlah warga sudah ke Tuban, untuk mengetahui kronologis kejadian dari anak buah kapal (ABK) yang selamat, Bagus Triyono.
Barulah pada hari Minggu (28/01), pihak keluarga menerima informasi lagi, ada temuan dua jenazah di Pulau Kangean.
Keluarga semula ingin jenazah bisa dibawa ke Rembang. Namun dari hasil komunikasi dengan aparat setempat, kondisi jenazah sudah agak parah, sehingga langsung dimakamkan di sekitar Pulau Kangean.
Kalau dibawa ke Rembang, perkiraan butuh waktu 3 hari dan memerlukan biaya lumayan besar.
“Komandan Polair di sana bilang, mohon maaf tidak bisa dibawa ke Rembang. Butuh waktu lama, karena nyebrang pulau, kasihan jenazahnya. Almarhum asli Waru Sono, tapi dapat isteri Tanjungsari. Ia ikut melaut kapal tersebut baru tiga kali ini,” kata Nurrofi.
Keluarga korban meyakini salah satu jenazah adalah Alm. Eko Sugiyanto, karena masih bisa dikenali dari gambar wajah yang dikirim melalui HP.
Selain itu, terlihat dari kaos yang dipakai, ternyata merupakan kaos milik anaknya.
“Saat dikasih tahu, anaknya ya langsung bilang, iya benar itu bapak, karena hafal dengan kaosnya,” imbuhnya.
Mendengar alasan-alasan itu, pihak keluarga akhirnya mau memahami dan bisa mengikhlaskan jenazah Eko Sugiyanto dimakamkan di sana. Almarhum Eko meninggalkan seorang isteri dan dua anak.
Untuk mendo’akan arwah Almarhum, keluarga korban sudah mengadakan kegiatan tahlilan di rumah duka.
“Nanti malam sudah tahlilan hari ketiga,” pungkasnya. (Musyafa Musa).