Merasa Diperlakukan Berbeda Oleh Pemerintah, Sudah 6 Rumah Pindah
Alat berat beckhoe dikerahkan untuk memasang decker beton, di sekitar lokasi tanah gerak Dusun Dunglowo, hari Senin (22/01).
Alat berat beckhoe dikerahkan untuk memasang decker beton, di sekitar lokasi tanah gerak Dusun Dunglowo, hari Senin (22/01).

Sulang – Curah hujan meningkat, bencana tanah gerak di Dusun Dunglowo Desa Landoh Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang menjadi sasaran penanganan dari pihak desa.

Juanto, seorang warga Dusun Dunglowo mengatakan sudah ada 6 kepala keluarga yang rumahnya pindah dari lokasi tersebut, karena kondisi tanah gerak semakin parah. Saat ini tersisa 2 rumah yang masih terancam.

“Kalau ditotal dari tahun 2010 sampai sekarang, sudah ada 6 rumah yang pindah secara bertahap. Dengan ada penanganan ini semoga 2 rumah yang terancam nggak sampai pindah,” ungkapnya.

Juanto menambahkan pihak desa hari Senin ini (22 Januari 2024) menurunkan alat berat beckhoe, untuk memasang decker beton di pinggir sungai sebagai tanggul penahan. Tujuannya, mengurangi bencana tanah gerak semakin meluas.

“Tanahnya kan bergerak terus mas, dengan dipasangi bis decker, harapannya bisa menahan kalau arus sungai besar. Kemarin sich sudah diuruk, tapi kalau nggak dipasangi beton, bisa longsor lagi. Ini ada anggaran Rp 30 Juta untuk sewa alat berat dan membeli decker beton. Ya pas-pasan, tapi mau gimana lagi,” imbuh Juanto.

Juanto berpendapat kurang ada perhatian dari Pemkab Rembang, sehingga pihak Desa Landoh menanggulangi bencana tanah gerak, dengan kemampuan seadanya.

“Kesannya ada perlakuan berbeda, padahal tanah gerak di Dusun Grajen Desa Sumberjo Rembang, Pemkab Rembang mencarikan banyak bantuan untuk mendirikan rumah baru. Lha kalau warga sini, mereka pindah-pindah sendiri, secara mandiri, meski kondisi ekonominya rata-rata kurang mampu. Dari pemerintah, hanya kasih Sembako kelihatannya,” pungkas Juanto. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan