Rembang – Di Kabupaten Rembang ada sekira 40 ribuan wanita yang menjadi kepala keluarga, sekaligus merangkap sebagai kepala rumah tangga.
Hal itu terjadi karena suaminya meninggal dunia atau bercerai dengan sang suami. Data tersebut dilansir dari Rembang Dalam Angka, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Rembang.
Kepala BPS Kabupaten Rembang, Teguh Iman Santoso menuturkan mereka adalah para wanita tangguh, karena bertanggung jawab memenuhi kebutuhan keluarga.
“Jadi si perempuan ini kepala rumah tangga yang memenuhi kebutuhan rumah tangganya, karena ditinggal meninggal suaminya atau karena perceraian. Si wanita ini kemudian menanggung semua kebutuhan,” tuturnya.
Teguh menimpali bisa saja wanita kepala keluarga ini terbantu oleh keberadaan sejumlah pabrik di Kabupaten Rembang.
“Memungkinkan ada yang kerja di situ (pabrik) atau kerja di sektor informal, jualan misalnya,” imbuh Teguh.
Sedangkan untuk kepala keluarga berjenis kelamin laki-laki, angkanya jauh lebih banyak, yakni kisaran 182 ribuan.
“Data terakhir yang kami pakai di tahun 2022 ya,” terangnya.
Ada perbedaan antara kepala keluarga dan kepala rumah tangga. Kepala keluarga merupakan peran dari seorang suami yang bertanggung jawab atas keseluruhan keluarga, sedangkan kepala rumah tangga menjadi posisi seorang istri untuk mengurus masalah-masalah rumah tangga. (Musyafa Musa).