

Rembang – Pupuk bersubsidi di Kabupaten Rembang belum bisa terserap 100 % pada tahun 2023 ini.
Kepala Dinas Pertanian Dan Pangan, Agus Iwan Haswanto membeberkan dari kuota 22 Ribu ton pupuk Urea, terserap 18.700 Ton atau sekira 85 %.
“Yang belum terserap kira-kira 3.300 ton,” ujarnya.
Pupuk yang belum terserap sebanyak 3.300 ton tersebut akan hangus, jika sampai akhir bulan Desember 2023 belum ditebus dan tidak bisa diakumulasi dengan kuota tahun depan.
Dinas Pertanian sudah meminta bantuan pihak-pihak terkait, termasuk distributor untuk menuntaskan serapan pupuk. Apabila masih ada sisa, ia khawatir kuota pupuk bersubsidi tahun 2024 bagi Kabupaten Rembang akan dikurangi.
“Diupayakan penebusan lebih cepat melalui Kartu Tani atau pakai KTP, karena pak Menteri Pertanian sudah mengizinkan penggunaan KTP untuk penebusan,” terang Agus.
Sedangkan untuk pupuk jenis NPK dari alokasi 20 ribu ton, terserap 17 ribu ton, sehingga masih ada sisa 3 ribu ton.
Menurutnya, kondisi ini tergolong ironis, karena satu sisi di luar banyak kabar petani kekurangan pupuk. Namun di sisi lain, ternyata jatah pupuk dari pemerintah justru belum ditebus semuanya .
“Kalau ditotal Urea dan NPK 6.300 ton belum ditebus,” ungkapnya.
Karena masih ada sisa waktu beberapa hari, Agus mendorong ketua kelompok tani untuk mengejar anggotanya yang belum menebus pupuk.
Kalau kemungkinan saat ini belum butuh pupuk, tapi ia berharap bisa ditebus dulu, guna persiapan menjelang masa tanam.
“Soalnya nanti akhir Desember sudah hangus, anggota kelompok tani yang belum nebus, segera saja,” pungkas Agus Iwan. (Musyafa Musa).