

Rembang – Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Rembang yang juga Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Rembang, Sutrisno mengingatkan agar keselamatan atlet menjadi tolok ukur utama.
Peristiwa adanya atlet panjat tebing meninggal dunia saat latihan, menurut Sutrisno menjadi bahan pembelajaran bersama.
Ia bahkan menegaskan bahwa keselamatan atlet jauh lebih penting, ketimbang prestasi. Maka kedepan harus lebih berhati-hati.
“Cabang olahraga untuk selalu memperhatikan keselamatan atlet pada saat berlatih. Keselamatan lebih penting daripada prestasi, bagi saya seperti itu,” tandasnya.
Seruan tersebut utamanya diperuntukkan bagi Pengcab FPTI yang ia pimpin selama ini.
“Saya kan Ketua FPTI, ya Kepala Dindikpora. Himbauan semacam ini ya saya tujukan utamanya bagi Pengcab saya sendiri,” imbuh Sutrisno.
Sebelumnya, pada bulan November lalu, seorang remaja wanita berusia 12 tahun meninggal dunia saat berlatih panjat tebing di Lapangan Kridosono Blora.
Dilansir dari tribunnews, ia terjatuh dari atas ketinggian 6 Meter, ketika berlatih panjat tebing. Diduga tali pengaman lepas saat posisi akan turun, sehingga korban terjatuh. (Musyafa Musa).