Rembang – Macet parah di jalur Pantura Rembang, Jawa Tengah memicu kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Hal itu terjadi karena pengiriman BBM dari Depo Pertamina Tuban, Jawa Timur molor cukup lama.
Pantauan di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Rembang, sejak Jum’at pagi hingga Jum’at sore (17/11), kehabisan BBM bersubsusidi jenis Pertalite. Masyarakat banyak yang beralih membeli BBM non subsidi Pertamax.
Di SPBU jalur Pantura Desa Tireman, Rembang, Jum’at siang masih melayani Pertalite.
M. Safik, mewakili pihak pengelola SPBU mengatakan saat kondisi normal, truk tangki yang memuat BBM sudah tiba sekira pukul 10.00 pagi.
Namun ketika macet sejak hari Kamis, truk tangki baru sampai pukul 02.00 Jum’at dini hari.
“Padahal berangkat dari depo Ashar, sampai sini jam dua dini hari. Jadi molornya luar biasa, karena macet mas,” tuturnya.
Khusus hari Jum’at ini, ia belum tahu kapan akan memperoleh pengiriman BBM lagi.
“Sopirnya kan sudah tahu seperti ini kondisi Pantura, agak malas mungkin. Tapi manusiawi juga,” kata Safik.
Safik berharap kepada aparat kepolisian turun tangan membantu mengatasi masalah tersebut. Kalau bisa, iring-iringan truk tangki pembawa BBM dikawal polisi, sehingga pasokan ke Rembang tetap aman.
“Solusinya dikawal polisi. Syukur truk yang mau ke Rembang, bareng-bareng, biar nanti ngawalnya sekalian gitu,” imbuhnya.
Di SPBU milik Pemkab Rembang ini, tiap hari rata-rata menerima jatah 8 ribu liter Pertalite dan 16 ribu liter solar.
Kemacetan di jalur Pantura Rembang merupakan dampak perbaikan jalan Pantura di sejumlah titik.
Belum adanya jalan tol, membuat keberadaan jalur Pantura menjadi penghubung vital, dari Demak – Kudus – Pati – Rembang hingga Tuban. (Musyafa Musa).