Rembang – Pelatih PSIR Rembang, Hariyanto memastikan squad pemain PSIR yang akan mengarungi Kompetisi Liga 3 Jawa Tengah, 100 % merupakan pemain lokal Kabupaten Rembang.
Faktor ketiadaan anggaran dari APBD Kabupaten Rembang menjadi alasan utama.
Pelatih warga Desa Landoh Kecamatan Sulang yang juga menjadi Kepala Bidang Pemuda Dan Olahraga Dindikpora ini menyatakan pihaknya memanggil putra-putra daerah.
“Lokal full, hal ini sesuai dengan petunjuk dari bapak Ketua Umum PSIR,” terangnya.
Jika mengacu regulasi aturan kompetisi Liga 3, komposisi pemain muda dibatasi berusia 18 – 22 tahun. Sedangkan pemain senior maksimal 7 orang, tetapi yang boleh bermain dalam satu pertandingan hanya 5 orang.
Ia menimpali setidaknya ada 18 pemain terjaring, sehingga kerangka tim sudah terbentuk.
“Kami sudah mendata dan memverifikasi pemain-pemain yang pernah ikut Liga 3, minimal sudah pernah main. Putra daerah betul-betul kita berdayakan,” kata Hariyanto.
Hariyanto membenarkan sejumlah pemain lokal Kabupaten Rembang yang diincar, ternyata saat ini sudah bergabung dengan tim di luar daerah.
“Misalnya Ahmad Irfan dari Desa Mrayun Kecamatan Sale sudah ikut Pemalang, kemudian ada juga yang bergabung dengan Medan. Itu jadi salah satu kendala kami,” imbuhnya.
Sedangkan untuk kuota pemain senior, berdasarkan hasil musyawarah dengan tim pelatih, sudah diperoleh 8 pemain, diantaranya Muslimin, Effendi “bendhot”, Zaneal Arifin “Ceng”, Nanang Hermawan, Edi Santoso, Koko Hartanto, Rafii dan Rudi Santoso. Itu pun akan dikerucutkan lagi menjadi 7.
“Sebenarnya ada 11 orang, tapi karena kuotanya cuma 7, jadi kita ambil 7 pemain yang senior mas. Antara Edi Santoso atau Rudi Santoso, akan kita pilih salah satu. Soalnya waktu mepet, tanggal 05 November 2023 sudah kick off, jadi kita ambil sesuai kebutuhan,” ungkapnya.
Ia sudah berulang kali menekankan bahwa keikutsertaan PSIR dalam Liga 3 ini berkat semangat gotong royong sesama warga Kabupaten Rembang.
“Kita bersatu padu untuk nyengkuyung PSIR ini, masak Liga 3 saja nggak ikut. Makanya semua kita kumpulkan, ternyata mereka kok semangat ingin tetap ikut kompetisi, sebagai wujud pengabdian untuk daerah,” ujar Hariyanto.
Sudah 3 hari terakhir ini, tim pelatih mengadakan seleksi pemain di Stadion Krida Rembang.
“Sifatnya seleksi tertutup atau siapa yang mau ikut monggo. Nggak kita sampaikan secara terbuka, mengingat kondisi anggaran tidak memungkinkan,” pungkasnya. (Musyafa Musa).