Lasem – Bencana kekeringan di Kabupaten Rembang semakin meluas. Karena anggaran terbatas, Pemkab Rembang menggandeng program CSR perusahaan, untuk ikut membantu air bersih kepada masyarakat. Salah satunya dari PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Rembang.
Saat truk tangki pembawa bantuan air masuk ke Dusun Pelem Desa Sendangasri Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang, Kamis pagi (31/08), warga langsung berlarian keluar rumah dengan membawa jirigen.
Mereka khawatir tidak kebagian air, karena saat ini hampir semua warga Dusun Pelem sangat menantikan bantuan. Dusun ini termasuk wilayah yang sulit sumber air. Pada musim kemarau, sumur-sumur sudah mengering, sehingga bantuan dari pemerintah sangat diandalkan.
Purwati, seorang warga Dusun Pelem mengatakan kalau tidak ada bantuan, ia biasanya mengambil air ke sumur tengah sawah yang jaraknya lumayan jauh.
“Saat ini warga berhemat air banget pokoknya. Kondisi sudah amat parah. Misal kalau anak mandi, bekas airnya di ember tidak dibuang, tapi dipakai untuk mencuci pakaian. Ini ada bantuan ya terima kasih sekali, “ kata Purwati.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, Sri Jarwati menjelaskan saat ini sudah ada 16 desa yang mengalami kesulitan air bersih, dengan total jiwa yang terdampak 11.384 orang.
Pemkab Rembang menganggarkan droping air bersih hanya 260 tangki. Maka pihaknya turut mengajak berbagai kalangan ikut berperan dalam penanganan bencana kekeringan.
“Karena penanganan bencana menjadi tanggung bersama, tidak hanya pemerintah. Jadi kita ajak perusahaan, lembaga, organisasi masyarakat untuk bersama-sama membantu, “ terang Jarwati.
Sementara itu Asisten Manajer PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Rembang, Bambang Apriyanto mengungkapkan pihaknya mengawali pembagian air bersih ke Dusun Pelem Desa Sendangasri.
Nantinya total ada 55 tangki yang didistribusikan, menyebar di 4 kecamatan, yakni Sluke, Lasem, Pancur dan Kecamatan Kragan. Upaya tersebut untuk meringankan beban warga, lebih-lebih air menjadi kebutuhan rutin setiap hari.
“Kita berusaha responsif terhadap kondisi sosial yang terjadi di sekitar lingkungan perusahaan kita. Terkait keluhan bencana kekeringan, kami berinisiatif untuk memberikan bantuan air bersih, “ beber Bambang.
Musim kemarau di Kabupaten Rembang diperkirakan akan terjadi sampai bulan Oktober mendatang. Pada bulan Oktober itu, sesuai ramalan BMKG sudah turun hujan. Namun intensitasnya masih rendah. (Musyafa Musa).