Rembang – Kasus kebakaran lahan di Kabupaten Rembang mengalami tren peningkatan sebulan terkakhir ini. Kelalaian manusia saat membakar sampah menjadi faktor utama penyebab kebakaran.
Kepala Seksi Pemadaman Penyelamatan dan Sarana Prasarana Bidang Pemadam Kebakaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, Arif Winardi menjelaskan mayoritas kebakaran terjadi di area lahan tebu dan bambu. Bahkan petugas pemadam kebakaran (Damkar) pernah menangani 3 kasus kebakaran lahan dalam sehari.
“Bulan Juli ini memang kasus kebakaran lahan cenderung meningkat mas. Kebanyakan karena kelalaian manusia saat membakar sampah. Pernah sehari kami menangani kebakaran lahan di lokasi yang berbeda,” ujarnya.
Arif menambahkan, dari beberapa kasus yang terjadi kebanyakan masyarakat melakukan aktifitas bakar sampah kemudian ditinggal. Kobaran api kemudian merambat ke tanaman kering yang ada disekitarnya. Karena api terlanjur besar, akhirnya sulit untuk dipadamkan.
“Seringnya warga itu kalau bakar sampah ditinggal. Kemudian pemilihan lokasi bakar sampah juga didekat tanaman kering. Kalau sudah besar akhirnya manggil petugas Damkar,” imbuhnya Arif.
Mengingat saat ini tengah memasuki musim kemarau, masyarakat dihimbau untuk lebih berhati-hati saat membakar sampah. Apalagi bagi yang melakukannya di area pemukiman, jangan sampai ditinggal karena rawan merembet ke rumah warga.
“Kalau ada kebakaran lahan biasanya kita minta warga untuk memadamkan sendiri dulu. Kalau nggak bisa baru kita yang bertindak. Apalagi kalau dekat pemukiman penduduk kita pasti langsung gerak,” pungkasnya. (Wahyu Adhi).