Teror Begal di Lasem, Banyak Warga Takut Keluar Malam
Ilustrasi pembegalan.
Ilustrasi pembegalan.

Lasem – Kasus pembegalan yang terjadi akhir-akhir ini di wilayah Kecamatan Lasem menimbulkan keresahan ditengah masyarakat. Akibatnya banyak warga yang takut untuk bepergian dimalam hari.

Rohman, salah seorang warga Desa Ngemplak, Kecamatan Lasem menganggap pelaku pembegalan di ruas jalan Dasun-Sendangasri terbilang cukup nekat, karena dilakukan pada pagi hari. Padahal ruas jalan tersebut terbilang cukup ramai selama ini.

“Padahal disitu banyak orang jualan, petani tambak juga tapi kok masih berani beraksi. Kemungkinan pelaku sudah mantau dulu, begitu situasinya sepi baru beraksi,” katanya.

Menurutnya tak sedikit warga yang merasa jengkel atas maraknya kasus pembegalan di wilayah Lasem. Bahkan sempat ada ide untuk membuat semacam pos jaga diruas jalan Dasun-Sendangasri.

“Warga itu ya banyak yang geregetan mas. Ada juga yang emosi pengen hajar pelaku kalau misal ketangkep. Tapi semoga kepolisian bisa segera mengamankan para pelakunya lah,” harapnya.

Sementara itu, Saiful Ahyar warga Desa Selopuro mengatakan sejak marak kejadian pembegalan banyak tetangganya yang enggan bepergian dijam malam. Terkhusus untuk perempuan dan anak-anak, juga dihimbau untuk melewati jalan yang ramai jika akan keluar rumah.

“Sarannya sih jangan lewat jalan yang sepi. Meskipun mungkin jarak tempuhnya lebih jauh sedikit, lebih baik pilih jalan yang ramai kayak pantura,” ujarnya.

Ia pribadi sering keluar malam untuk sekedar nongkrong atau bermain bersama teman. Namun sejak marak kasus begal, niat untuk pergi keluar dimalam hari jauh lebih berkurang.

“Saya ya sering biasanya keluar malam main atau ngopi. Termasuk pulang kerja juga biasanya malam. Lebih hati-hati aja,” pungkasnya.

Kasus pembegalan di wilayah Kecamatan Lasem tercatat sudah dua kali terjadi. Pertama di kawasan Desa Jolotundo pada Sabtu (15/07) malam, pelaku pembegalan merampas sepeda motor yang dikendarai oleh dua orang pelajar SMP.

Yang terbaru pada Selasa (18/07) pagi, seorang warga Desa Sendangasri, Kamiyati (46), dirampas motornya diruas jalan Dasun-Sendangasri.

Sampai dengan saat ini Polres Rembang masih terus melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. (Wahyu Adhi).

News Reporter

Tinggalkan Balasan