

Rembang – Bagi seseorang yang sudah lanjut usia (lansia), terjatuh merupakan salah satu momok yang cukup menakutkan. Insiden tersebut seringkali membuat lansia patah tulang, hingga akhirnya menimbulkan trauma yang cukup dalam.
Dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, di RSUD Dr. R. Soetrasno Rembang, Rahmatika menjelaskan dari pengalamannya menangani lansia, sebagian besar mengalami trauma akan terjatuh. Jika sudah seperti itu, peran keluarga sangat dibutuhkan untuk meminimalisir kemungkinan lansia terjatuh di rumah.
“Bagi masyarakat yang dirumah punya lansia, ini harus benar – benar diperhatikan keamanan rumahnya,” katanya.
Ia mendorong keluarga lansia untuk melakukan langkah, agar lingkungan rumah menjadi aman bagi para lansia. Mulai dari menetralisir lantai rumah dari barang – barang yang bisa membuat lansia jatuh. Kemudian menyediakan hand rel di kamar mandi.
Serta yang tidak kalah pentingnya adalah memberikan penerangan yang layak, agar lansia bisa beraktifitas dengan lancar.
“Bisanya mainan anak – anak tercecer di lantai, itu harus dirapikan. Biar mbah – mbah aman saat ke kamar mandi, harus disediakan hand rel. Penerangan rumah juga jangan sampai redup,” ujar dokter Tika.
Rahmatika menambahkan, jika keluarga sudah membuat lingkungan rumah aman, maka lansia bisa melakukan aktifitas apapun dengan tenang. Namun keluarga dihimbau untuk intens memberikan edukasi, agar dalam melakukan aktifitas jangan sampai membungkuk.
“Orang tua itu kan nggak bisa ya kita suruh diam. Kalau mereka mau nyapu, ngepel biarkan saja. Yang penting jangan membungkuk,” imbuhnya.
Pada saat memasuki usia lanjut, umumnya struktur tulang belakang seseorang akan cenderung lebih pipih kedepan. Hal itulah yang menyebabkan munculnya kasus lansia menjadi bungkuk, akibat dari tidak dibiasakannya menegakkan badan.
“Jangan mentang – mentang posisinya enak terus jadi membungkuk. Kalau dilakukan terus menerus ini bisa jadi bungkuk permanen,” pungkas dokter Tika. (Wahyu Adhi).