Rembang – Banyak cara dilakukan untuk mengenalkan pakaian adat dan budaya di Indonesia.
Supaya siswa mengetahui keanekaragaman budaya nusantara, pihak SMA N 3 Rembang mengemas Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), hari Kamis (25 Mei 2023), dengan mengadakan pentas Gelar Karya P5, mengambil tema Bhineka Tunggal Ika.
Murid kelas X sebanyak 350 an anak tumpah ruah meramaikan fashion show, menampilkan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.
Tiara Salsabila, salah satu siswi mengaku mengenakan pakaian adat papua. Ia bersama rekan-rekannya menyiapkan kostum tersebut sekira 2 Minggu.
“Rasanya campur aduk, antara senang, nervous, yang jelas bangga bisa menunjukkan sama temen-temen, kita yang di Rembang bisa lho pakai pakaian adat Papua. Meski dengan kreasi sendiri ya, “ kata pelajar asal Desa Tireman Rembang ini.
Murid lainnya, Lutfia Aulia menjelaskan dirinya kebagian memakai pakaian adat Bali. Ia merasakan antusias para pelajar begitu tinggi, sehingga tak heran jika suasananya sangat semarak, sejak pagi hingga siang hari.
“Kita mendukung banget program P 5 di kurikulum Merdeka Belajar ini. Temen-temen juga sangat antusias tadi, termasuk bapak ibu guru, “ terang remaja dari Desa Pandean Rembang tersebut.
Sementara itu, Kepala SMA N 3 Rembang, Hedi Wibowo menyampaikan setelah fashion show pakaian adat, dilanjutkan pertunjukan pentas seni dari berbagai provinsi.
Pihaknya berharap melalui kegiatan tersebut siswa mengenal, sekaligus menghargai perbedaan budaya di Indonesia. Muara tujuannya, memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
“Mengenalkan, mempelajari dan mempraktekkan langsung. Meski berbeda-beda, tapi tetap satu jua. Perbedaan-perbedaan itu akan menghasilkan jiwa saling menghormati, “ tandasnya.
Hedi menambahkan kecintaan terhadap budaya di kalangan para pelajar harus selalu dipupuk, karena menjadi sarana meningkatkan rasa nasionalisme.
“Ini selaras dengan tujuan kurikulum Merdeka Belajar. Beberapa waktu lalu di P 5 sebelumnya, kita tampilkan pesta pernikahan adat Jawa Tengah khas Rembang. Nanti di lain waktu ada kemasan baru lagi, biar siswa juga tidak jenuh dengan rutinitas pelajaran di sekolah, “ pungkas Hedi. (Musyafa Musa).