Pancur – Dua orang pendaki Gunung Argopuro Lasem, dilaporkan hilang tersesat sejak Kamis malam (27/04) ketika akan turun gunung.
Setelah menerima laporan, Tim SAR gabungan langsung bergerak melakukan pencarian ke sekitar lokasi, mulai pukul 08.00 Jum’at pagi (28 April 2023).
Sekira pukul 12.00 siang, kedua pendaki bernama Maulana warga Dusun Bangker Desa Sendangagung Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang dan Rizal dari Nunukan Kalimantan Utara tersebut, akhirnya berhasil ditemukan dalam kondisi selamat.
Koordinator Unit Siaga SAR (USS) Rembang, A. Nurzaen menjelaskan pihaknya sempat menerima informasi shareloc dari pendaki yang tersesat, kemudian ditindaklanjuti dengan penyisiran.
“Ada yang berjalan kaki, ada pula yang pakai sepeda motor untuk mencari, “ tuturnya.
Proses pencarian terkendala oleh medan lokasi perbukitan dan banyaknya jurang. Namun ia bersyukur, tidak membutuhkan waktu terlalu lama, dua pendaki yang tersesat dapat ditemukan. Setelah itu dievakuasi menuju kampung terdekat, Desa Ngroto Kecamatan Pancur.
“Kira-kira pukul setengah dua siang, kita turun sampai Desa Ngroto, “ imbuh Nurzaen.
Nurzaen menambahkan lokasi temuan pendaki lumayan jauh dari titik awal tersesat, perkiraan mencapai 2 kilo meter. Menurutnya, keadaan pendaki sehat, sehingga tidak perlu penanganan medis.
Kedepan ia berharap ada langkah-langkah antisipasi, dengan pemasangan tanda penunjuk arah dan membiasakan pendataan identitas pendaki.
“Ini pendaki kan pendatang, jadi nggak begitu hafal jalan. Harapan kita, ada pihak-pihak yang peduli untuk membuat jalur pendakian, memasang tanda arah, utamanya di tiap perempatan. Selama ini pendaki asal naik saja, padahal mestinya perlu pendataan dan memastikan ada surat kesehatan juga, “ terangnya.
Sebelumnya, pada bulan Oktober 2022 lalu, ada seorang pendaki gunung, Edi Suyanto (30 tahun) warga Desa Pandean Rembang meninggal dunia di Puncak Argopuro Lasem, karena mengalami kedinginan esktrim atau hipotermia.
Meski ketinggian puncak gunung hanya 806 meter di atas permukaan laut (mdpl), namun pendaki dihimbau harus tetap mewaspadai potensi cuaca ekstrim pada malam hingga dini hari. (Musyafa Musa).