Rembang – Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kabupaten Rembang siap digelar tanggal 12 – 16 Maret 2023. Popda kali ini tingkat SD/MI dan SMP/MTS.
Kepala Bidang Pemuda Dan Olahraga Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Rembang, Hariyanto menjelaskan ada 11 cabang olahraga yang akan dipertandingkan, meliputi sepak bola mini, atletik, pencak silat, taekwondo, karate, tenis meja, bulu tangkis, sepak takraw, bola volli, bola basket dan renang.
Khusus untuk tingkat SD/MI hanya 10 cabang olahraga, karena tidak ada bola basket.
Menurutnya, cabang olahraga yang digelar pertama kali adalah sepak bola mini di Stadion Krida Rembang
“Sepak bola mengawali Popda, tanggal 12 – 13 Maret di Stadion Krida Rembang, “ terangnya, Kamis (09/03).
Sedangkan 10 cabang olahraga lainnya, bola volli di GOR Mbesi (14 – 16 Maret), bulu tangkis di GOR Natural (14 – 15 Maret), tenis meja di aula belakang Gereja Katholik (14 – 15 Maret), renang di Taman Kartini (14 Maret), pencak silat dan bola basket (14 – 15 Maret) berlangsung di SMA N 2 Rembang, taekwondo di Gedung Sanggar Budaya (15 Maret), karate di Aula SMP N 2 Rembang (15 Maret), kemudian sepak takraw di GOR Firby (14 – 15 Maret) dan atletik (14 – 15 Maret) di Stadion Krida.
“Alhamdulilah lokasinya di dalam Kota Rembang semua. Pembukaan Popda di GOR Mbesi tanggal 14 Maret, bareng dengan Cabor bola volli. Semua pertandingan dimulai pukul tujuh pagi, “ beber Haryanto.
Diperkirakan jumlah peserta Popda antara 2.500 – 3.000 orang. Ia memperinci bagi peserta tingkat SD/MI, usia dibatasi maksimal kelahiran Januari 2010.
“Untuk Popda SMP/MTS tidak ada batasan usia, karena menyesuaikan dengan Popda tingkat provinsi yang menggunakan tahun kelahiran, “ imbuh Hariyanto.
Lalu bagaimana dengan cabang olahraga Taekwondo yang sempat terjadi tarik ulur, apakah peserta Popda harus mendapatkan surat rekomendasi dari pelatih resmi yang bernanung di Pengcab setempat ?
Hariyanto membenarkan ketika temu teknik, syarat itu masih dimunculkan. Akibatnya, ada sebagian pelajar yang tidak bisa ikut Popda cabang olahraga Taekwondo.
Belakangan akan dijadwalkan pertemuan bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Rembang, Dindikpora, KONI dan Pengcab Taekwondo, guna membahas persoalan tersebut.
“Kalau saya, ini kan Popda pestanya olahraga pelajar, pelajar bisa mendapatkan kesempatan yang sama di cabang olahraga masing-masing. Kita tunggu saja nanti hasil audiensinya seperti apa, “ tandasnya.
Disinggung kenapa tidak ada Popda tingkat SMA sederajat, Hariyanto mengakui keterbatasan anggaran, membuat pihaknya baru mampu mengadakan Popda tingkat SD/SMP sederajat.
Tapi nantinya tidak menutup kemungkinan juara-juara terbaik Popda tingkat SMP, akan ditandingkan dengan mereka yang sudah duduk di bangku SMA di Kabupaten Rembang. Tujuannya menjaring atlet untuk Popda tingkat Eks Karesidenan.
Mengingat Popda Eks Karesidenan Pati mengacu pada peserta tahun kelahiran.
“Jadi tidak memandang duduk di SMP atau SMA, namun acuannya tahun kelahiran. Ada kok di bulu tangkis misalnya, siswa SMP menang lawan siswa SMA. Akan kita tandingkan, seusai Popda mas, “ pungkas mantan pelatih PSIR Rembang ini. (Musyafa Musa).
Mbaang Rembang iki ameh tawuran opo kepiye mbang.. Kbh gae aturan ah mbang.