Rembang – Harno memberikan sinyal siap maju lagi menjadi kandidat calon Bupati pada Pilkada 2024 mendatang.
Meski sempat kalah dari pasangan Hafidz – Hanies dan hanya terpaut 5.501 suara saat Pilkada 2020 lalu, Harno yang kala itu berpasangan dengan Bayu Andriyanto, mengaku sudah melupakan kejadian tersebut.
“Kalau saya sudah biasa berkompetisi, jadi saat kompetisi ya harus maksimal. Tapi setelah final, kita harus menerima hasil tersebut, “ tuturnya dalam perbincangan dengan Reporter R2B, belum lama ini.
Bagi Harno, setelah melakukan usaha maksimal, tapi hasilnya tidak sesuai, yang penting bersyukur saja.
“Hasilnya kita serahkan kepada pemberi-Nya. Kita harus menikmati, bersyukur. Kalau putusan akhir begitu ya sudah, kita bersyukur saja, “ imbuh Harno.
Pria berusia 57 tahun yang tinggal di Jalan Pemuda Rumbutmalang, Rembang tersebut menambahkan rencana maju di Pilkada 2024 masih ada. Finalnya, tergantung hasil Pemilu Legislatif, kemudian komunikasi dengan lintas partai politik dan melihat tingkat dukungan masyarakat.
“Semakin kursi banyak di Pemilu Legislatif, akan menambah rasa percaya diri. Tapi juga tidak harus. Kalau jumlah kursi sedang-sedang saja, kita harus pakai jalan lain, bahasa sekarang koalisi. Di dunia politik tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Kadang sekarang gandengan, besok belum tentu. Yang sekarang belum, besok bisa gandengan, “ tandasnya.
Harno yang juga berprofesi sebagai pengusaha dan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Rembang ini mengaku lebih banyak menikmati waktunya di sawah menjadi petani.
Kebetulan lokasi sawah berdekatan dengan rumah joglo yang baru ia bangun di sebelah timur Stadion Krida Rembang.
Selain itu, Harno juga menggeluti bisnis kayu. Di sela-sela kesibukannya, Harno mempunyai hiburan merawat ikan di halaman rumahnya dan beberapa jenis satwa lain.
“Kalau kesibukan di partai politik ya lihat situasi, mengikuti alur. Sekarang Demokrat punya 4 kursi DPRD, di Pemilu 2024 nanti masih banyak tokoh-tokoh lama yang akan maju. Yang baru-baru masih berhitung, terkait perkembangan di MK, apakah sistem Pemilu proporsional terbuka atau tertutup. Jadi mereka masih berhitung, “ pungkasnya. (Musyafa Musa).