

Rembang – UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Perindustrian Dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang akan secara rutin memantau lulusan peserta, jika program pelatihan sudah selesai.
Kepala UPT BLK, Diah Kurnianingrum menjelaskan monitoring berlangsung tiap 3 bulan sekali, guna mengetahui perkembangan peserta pasca pelatihan.
“Apakah sudah bekerja di mana atau sudah bisa membuka usaha mandiri. Misal tata boga, buka katering, kemudian yang menjahit bisa buka jahitan sendiri di rumah, jadi kita pantau, “ tuturnya.
Apalagi di setiap kejuruan pelatihan, sudah terbentuk masing-masing group WhatsApp, sehingga satu sama lain bisa saling komunikasi.
Diah membenarkan pihaknya memang belum bisa langsung menyalurkan lulusan pelatihan ke sektor usaha, untuk mendapatkan pekerjaan.
Tapi sempat ada tawaran dari pihak pabrik sepatu yang meminta lulusan pelatihan didaftarkan secara kolektif, untuk menjadi pekerja di pabrik sepatu.
Mereka tahu bahwa lulusan pelatihan yang digelar UPT BLK, umumnya sudah siap kerja dan memiliki kompetensi.
“Nanti kalau buka lowongan, kita diminta menghimpun alumni dari kita untuk langsung global didaftarkan ke sana, “ imbuh Diah.
Apalagi sebelum pelatihan, pihaknya juga mengadakan kunjungan dan uji coba ke sektor-sektor usaha skala menengah dan besar, guna mengetahui tenaga kerja seperti apa yang dibutuhkan. Langkah tersebut ditempuh, supaya ada keselarasan antara program latihan dengan kebutuhan perusahaan.
“Yang tata boga misalnya, di toko roti King, kemudian menjahit di konveksi-konveksi besar. Kita lihat pekerjanya seperti apa, bagaimana nanti kita menyesuaikan. Apa yang dibutuhkan pasar. Jadi setelah pelatihan, temen-temen mau melamar kemana saja, sudah bisa langsung menyesuaikan, “ tandasnya.
Sebelumnya, UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Rembang mengadakan pelatihan sejak tanggal 13 Februari 2023. Total ada 112 orang peserta, tersebar di 11 paket pelatihan. (Musyafa Musa).