Rembang – Bupati Rembang, Abdul Hafidz menjanjikan bantuan sebesar Rp 300 Juta kepada 5 sekolah yang mendapatkan predikat Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Kelima sekolah tersebut diantaranya SD N II Selopuro, SD N II Dorokandang Kecamatan Lasem, SMP N I Pancur, SMP N II Pamotan dan SMP N I Rembang.
Hafidz meminta proposal diajukan tahun 2023 ini, sehingga diharapkan bantuan dapat terealisasi tahun 2024 mendatang. Bantuan nantinya dapat dimanfaatkan oleh pihak sekolah, sesuai skala prioritas kebutuhan.
“Nanti 2024 akan kita realisasikan. Ini khusus penghargaan kami untuk 5 sekolah, “ terangnya.
Ia memerintahkan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk dikoordinasikan dengan baik, supaya tidak ada mis komunikasi. Jangan sampai seperti kejadian sebelumnya, ada sekolah dijanjikan memperoleh Rp 200 Juta, justru proposal pengajuannya hanya Rp 125 Juta.
“Arep tak wenehi 200 kok proposale mung 125, saya minta pak kepala dinas ditata betul, “ kata Bupati.
Sedangkan bagi sekolah Adiwiyata tingkat nasional, dikucuri bantuan Rp 400 Juta dan Adiwiyata Mandiri yang merupakan tingkatan paling tinggi, berhak menerima bantuan Rp 500 Juta.
Di Kabupaten Rembang sudah ada 2 sekolah yang menyandang Adiwiyata Mandiri, yakni SMP N I Lasem dan SMP N I Kaliori.
Abdul Hafidz menambahkan pihaknya memperhatikan masalah Adiwiyata, sebagai bentuk kepedulian mewujudkan kelestarian lingkungan sekolah. Jika lingkungan hijau, asri, indah dan tertata, maka diharapkan siswa kerasan di sekolah.
“Kalau sudah kerasan, akan mudah menerima pelajaran dari bapak ibu guru, sehingga menambah kecerdasan anak. Anak-anak cukup oksigen, ini esensi dari Adiwiyata, “ imbuhnya.
Menurutnya, pengalaman dari dua sekolah yang sudah meraih Adiwiyata Mandiri, bisa ditularkan kepada sekolah-sekolah lain. (Musyafa Musa).