

Rembang – Stok beras di Kabupaten Rembang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama 7 bulan ke depan.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menjelaskan hal itu saat menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) buruh pabrik rokok di gudang produksi PT Djarum, sebelah utara Pasar Rembang, hari Jum’at (16 Desember 2022).
Pihaknya sudah menghitung, jumlah penduduk Kabupaten Rembang 647 ribuan jiwa. Kalau dalam sehari makan sebanyak 3 kali, kebutuhan beras yang ada sekarang ini masih mencukupi hingga 7 bulan.
“Isih ayem, sedelok ngkas yo panen (Masih tenang, sebentar lagi ya panen-red). Artinya kita ndak kekurangan pangan, harus kita syukuri, “ kata Bupati.
Dalam penyerahan BLT untuk buruh rokok ini, Hafidz mengingatkan supaya uangnya bisa digunakan membeli bahan kebutuhan pokok dan jangan dipakai untuk uang muka sepeda motor baru.
“Tujuan pemerintah supaya buat belanja kebutuhan pokok. Dunia mengalami resesi, tapi alhamdulillah di Indonesia pangan nggak kurang. Sekali lagi, utamakan belanja bahan pokok, ben awake lemu-lemu, “ terangnya.
Seorang buruh rokok, Denik Minke mengaku senang menerima BLT. Ia memastikan uangnya untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
“Ini untuk kebutuhan sehari-hari, kan kebutuhan pokok naik, lumayan, ” ujar warga Desa Ngotet Kecamatan Rembang itu.
Sementara itu Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Rembang, Prapto Raharjo menyampaikan BLT yang diterima buruh pabrik rokok senilai Rp 600 ribu untuk dua bulan (@ Rp 300 ribu per bulan). Sumbernya dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
Prapto memperinci 667 buruh pabrik rokok se-Kabupaten Rembang penerima BLT berasal dari 9 kecamatan.
Masing-masing Kecamatan Rembang 248 orang, Sulang 200 orang, Kaliori 113, Sumber 64 orang, Pamotan 18 orang, Bulu 10 orang, Lasem 7 orang, Pancur 4 orang, Sluke 2 orang dan Kecamatan Gunem 1 orang. Sedangkan 2 orang sisanya bekerja di pabrik rokok luar kota. (Adv/DBHCHT/Musyafa Musa).