

Rembang – Sebanyak 154 wisudawan/wisudawati mengikuti prosesi wisuda Universitas YPPI Rembang (UYR), di Gedung Balai Kartini, Rabu (16/11) pagi. Ini merupakan acara wisuda yang pertama bagi UYR setelah berganti bentuk, dari Sekolah Tinggi menjadi Universitas.
Rektor Universitas YPPI Rembang, Muhammad Asrori mengatakan pasca berubah menjadi Universitas, banyak pekerjaan berat yang menanti para petinggi kampus. Salah satunya adalah menata berbagai aspek untuk menciptakan sebuah Universitas yang bermutu.
“Jika mengacu Standar Nasional Pendidikan Tinggi, ada 9 kriteria mutu. Yaitu 1. Visi, misi dan strategi, 2. Tata pamong, tata kelola dan kerjasama, 3. Mahasiswa, 4. Sumber daya manusia, 5. Keuangan, sarana dan prasarana, 6. Pendidikan, 7. Penelitian, 8. Pengabdian kepada masyarakat, dan 9. Luaran dan capaian tridharma perguruan tinggi,” terang Asrori.
Menurut Asrori, keberadaan UYR saat ini cukup mendapatkan atensi yang tinggi dari masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah.
“Secara mutu mahasiswa kami juga banyak yang berprestasi ditingkat lokal, regional maupun nasional,” imbuhnya.
Wakil Bupati Rembang, Muhammad Hanies Cholil Barro’, yang hadir dalam acara tersebut turut mengucapkan selamat kepada para mahasiswa yang telah diwisuda. Hanies juga berpesan kepada wisudawan/wisudawati agar berani terjun ke dunia wirausaha. Menurutnya hal itu akan sangat membantu pemkab Rembang untuk terus menekan angka kemiskinan.
“Angka pengangguran kita saat ini cukup kecil 3,6%. Tapi masih memungkinkan naik seiring dengan munculnya lulusan baru. Maka saya pesan untuk wisudawan/wisudawati, agar mau menciptakan lapangan kerja,” kata wabup.
Pada wisuda UYR tahun 2022 ini, ada 2 nama mahasiswa yang menarik perhatian karena mampu meraih predikat sebagai lulusan terbaik. Dari program studi S1 manajemen ada Lilis Setiani (23) asal Desa Bumimulyo, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati. Ia meraih IPK 3,89. Sementara dari program studi S1 akuntansi, IPK tertinggi jatuh pada Agus Widarto (31), asal Dukuh Ropoh, Desa Ketangi, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang. (Wahyu Adi).