Kaliori – Rindangnya pohon ketapang di SMP N 2 Kaliori memunculkan ide dari pihak sekolah, untuk melatih wirausaha para pelajar. Biji ketapang diolah menjadi rempeyek Jipang (biji ketapang).
Inovasi itu juga ditampilkan, saat sekolah yang terletak di Desa Gunungsari Kecamatan Kaliori tersebut, mengikuti seleksi sekolah adiwiyata tingkat Kabupaten Rembang tahun 2022 ini.
Kepala SMP N 2 Kaliori, Surami mengungkapkan sisi keunikan itu saat membuka Kelas Jurnalistik, hasil kerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Rembang, di ruang laboratorium SMP N 2 Kaliori, hari Senin (24 Oktober 2022).
Ia memperinci semula ketika seleksi Adiwiyata, pihaknya sempat bingung akan memunculkan inovasi apa. Kemudian tercetus ide memanfaatkan biji ketapang, diolah menjadi rempeyek.
Berawal dari guru sering melihat adanya siswa memukul-mukul buah ketapang yang jatuh menggunakan batu, ketika istirahat. Setelah itu, diambil bijinya dan langsung dimakan.
“Dari situ, kami muncul ide. Berarti biji ketapang enak dimakan. Bahkan kita masukkan pula dalam program ekstra kurikuler, untuk melatih kewirausahaan siswa, “ ujarnya.
Langkah tersebut juga bisa mengurangi penumpukan sampah organik di halaman sekolah. Pasalnya, pohon ketapang yang tumbuh subur, buahnya banyak berjatuhan, sehingga halaman menjadi kotor.
Namun berkat program pembuatan rempeyek Jipang, buah ketapang diambil para siswa, guna diberdayakan lebih lanjut untuk olahan makanan ringan.
“Jadi kemasan plastik rempeyek Jipang ini, ada identitas dari SMP N 2 Kaliori. Selain punya nilai ekonomi, juga bermanfaat untuk lingkungan, karena mengurangi sampah organik, “ terang Surami.
Menurutnya, sejak usia dini siswa dibekali berbagai macam ketrampilan tambahan, untuk bekal setelah lulus nanti.
Termasuk pelatihan Kelas Jurnalistik yang berlangsung hari Senin, juga bertujuan menambah kompetensi siswa, di bidang penulisan berita.
“Ada 2 pemateri yang hadir, mas Asmui dari Radio CB FM kebetulan alumni sekolah sini dan Musyafa dari Radio R2B/iNews TV. Siswa sangat antusias tadi, semoga bermanfaat untuk mengembangkan budaya literasi (kemampuan membaca dan menulis-Red) di sekolah kami, “ pungkas wanita asal Kelurahan Magersari, Rembang ini. (Musyafa Musa).
