Sedan – Mbah Lasiyo (66 tahun), seorang warga Dusun Sumberagung (Galanter) Desa Sambiroto Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang, Jawa Tengah yang hilang di hutan 1,5 tahun lalu, akhirnya ditemukan meninggal dunia, sudah dalam kondisi tulang belulang.
Lokasi penemuan berjarak sekira 3 kilo meter sebelah tenggara rumah korban, ikut hutan petak 22 Desa Lodan Kulon Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang.
Sebelumnya, tanggal 15 Februari 2021 silam, Mbah Lasiyo dikabarkan hilang, ketika mencari pakan ternak di hutan. Masyarakat bersama aparat sudah berupaya melakukan pencarian selama 2 Minggu. Namun tidak ketemu. Sontak peristiwa itu menjadi sorotan masyarakat.
Lalu bagaimana korban bisa ditemukan, padahal sudah 1,5 tahun berlalu ? Awalnya pada Minggu sore (14 Agustus 2022), Darto (50 tahun) warga Desa Tahunan Kecamatan Sale Kabupaten Rembang sedang berburu babi hutan. Ia menemukan tulang dan pakaian berserakan. Setelah itu, Darto menyampaikan kepada petugas mantri hutan.
Mendengar cerita tersebut, petugas mantri hutan datang mengecek. Ternyata benar dan mencurigakan, ia menghubungi petugas Polsek Sarang.
Kapolsek Sarang AKP Pujiono melalui Kanit Reskrim Polsek Sarang, Aiptu Zaenal Abidin mengatakan saat menggelar olah TKP, pihaknya menemukan barang bukti berupa topi, baju atasan dan celana panjang, sabit serta sepatu milik korban.
Atribut tersebut cocok dengan yang dipakai Mbah Lasiyo, terakhir kali pergi dari rumah, sekaligus diperkuat keterangan keluarga korban.
Selain itu, polisi menemukan 2 buah tulang di mulut lubang sarang landak. Begitu lubang sarang landak digali, ditemukan lagi tulang-tulang lainnya, kemungkinan bagian kaki dan pinggul.
Tidak diketahui pasti, apakah korban meninggal dunia karena serangan hewan buas atau korban meninggal dunia dulu, baru kemudian menjadi sasaran binatang buas.
“Tapi dari hasil keterangan keluarga korban, yang bersangkutan mempunyai riwayat darah tinggi, “ kata Zaenal.
Proses pencarian tulang korban Minggu malam terpaksa dihentikan, karena faktor hujan gerimis dan situasi TKP sangat gelap.
Setelah itu, masyarakat bersama aparat melanjutkan pencarian pada hari Senin (15 Agustus 2022). Mereka berhasil menemukan bagian kepala atau tengkorak, berjarak sekira 50-an Meter dari TKP temuan tulang yang pertama. Selanjutnya dievakuasi menuju rumah duka.
Kepala Desa Sambiroto Kecamatan Sedan, Muhammad Abdul Haris menyatakan dengan ditemukan korban Mbah Lasiyo, sekaligus menjawab teka-teki dan simpang siur spekulasi masyarakat selama ini.
“Katanya ada yang bilang masih hidup dan kerja di Batam, kerja di Surabaya. Jadi teka-teki ini, biar simpang siur nggak ada lagi, “ ungkapnya.
Senin siang, tampak Kapolsek Sedan, Iptu M. Syafik Karim datang melayat ke rumah duka.
Ia mengungkapkan dulu pencarian korban melibatkan anjing pelacak dan ratusan orang, menyebar ke berbagai titik. Pihaknya juga tak menyangka, korban akan ditemukan sampai 2 kilo meter dari area pencarian tahun 2021.
“Sudah disinkronkan semua, bahwa tulang dan tengkorak itu adalah benar Mbah Lasiyo. Soal dugaan kenapa, kita masih mendalami, karena memang tidak ada saksi yang mengetahui secara langsung, “ terangnya.
Sementara itu, Anik Almubarok selaku menantu korban mewakili pihak keluarga menyampaikan terima kasih atas bantuan warga maupun aparat.
“Kami dari keluarga sudah menerimakan, semoga arwah bapak saya tenang di sisi-Nya, arwahnya diterima Yang Maha Kuasa, “ ujar Anik yang tinggal di Desa Karas Kecamatan Sedan ini.
Setelah prosesi do’a, tulang dan tengkorak korban dimakamkan di pemakaman umum Desa Sambiroto Kecamatan Sedan, Senin (15/08) sekira pukul dua siang. Almarhum selama ini dikenal sebagai sosok pekerja keras dan menjadi tulang punggung keluarga. (Musyafa Musa).