Rembang – Pesta larung sesaji dalam rangkaian sedekah laut digelar nelayan Desa Tasikagung, Rembang, hari Selasa (10 Mei 2022).
Kadromi, seorang tokoh nelayan Desa Tasikagung mengatakan replika kapal yang berisi sesaji diarak keliling sejumlah dusun, diiringi seni barongan. Setelah itu, dibawa ke tengah laut untuk dilarung.
Kegiatan tersebut merupakan tradisi rutin yang tetap dilestarikan, sebagai warisan leluhur. Tujuannya, wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sekaligus berharap mendapatkan berkah berlimpah dan keselamatan saat melaut.
“Arak-arakan hanya keliling dusun saja, tidak sampai ke jalur Pantura, “ kata Kadromi.
Meski pesta sedekah laut masih dibatasi akibat pandemi belum sepenuhnya pulih, namun ia menilai perayaan tahun ini lebih baik, ketimbang tahun lalu, karena sudah agak longgar. Ia berharap tahun depan, sudah normal kembali seperti biasa.
“Tahun ini sudah agak mendingan, dibandingkan tahun lalu. Kalau tahun lalu ketat sekali pengamanannya dari bapak-bapak polisi. Tahun ini nggak terlalu ketat. Cuman memang dari sisi keramaian, ya belum begitu ramai, “ imbuhnya.
Prosesi larung sesaji dikawal langsung oleh petugas gabungan TNI Angkatan Laut dan Satpol Air Polres Rembang. Seorang anggota TNI AL, Serka Nusarwan mengatakan 4 unit perahu cokrik dikerahkan dalam kegiatan tersebut.
“Tadi dari Dusun Kramatan yang ikut 20 orang, dari Dusun Pabean 15 orang, “ terang Serka Nusarwan.
Sebenarnya, masyarakat Desa Tasikagung juga berencana menggelar pentas wayang kulit. Namun karena dibatasi hanya sampai pukul 22.00 Wib, akhirnya dibatalkan.
Pentas kethoprak pun digelar siang sampai sore hari, sedangkan pentas dangdut tahun ini masih ditiadakan. (Musyafa Musa).