Setelah Pabrik Sepatu, Kini Menyusul Lagi Pabrik Investor China Siap Beroperasi
Bupati Rembang, Abdul Hafidz (baju batik) berbincang seputar investasi dengan Reporter R2B, Musyafa Musa. (Foto atas) Pabrik tas di pinggir jalur Pantura Desa Pasar Banggi, Rembang.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz (baju batik) berbincang seputar investasi dengan Reporter R2B, Musyafa Musa. (Foto atas) Pabrik tas di pinggir jalur Pantura Desa Pasar Banggi, Rembang.

Rembang – Investasi yang masuk ke Kabupaten Rembang tahun 2022 ini semakin menggeliat. Setelah pabrik sepatu “Adidas” di Jl. Raya Rembang – Pamotan, kini pabrik tas PT. Heng Xuan International, salah satu investor China juga siap beroperasi.

Pabrik tas tersebut menempati bangunan pabrik di pinggir jalur Pantura Desa Pasar Banggi, Rembang yang dulunya untuk pabrik rokok “Bentoel”.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz menjelaskan manajemen pabrik tas sudah membuka lowongan pekerjaan. Ia menyebut untuk tahap awal sekira 300 an orang, kemudian secara bertahap akan terus ditambah sampai 2.000 an.

“Yang ada di depan mata kita ya pabrik tas ini mulai bergerak membuka lowongan. Pabrik belum beroperasi, tapi sifatnya masih uji coba, “ ungkapnya kepada Reporter R2B, Sabtu (07 Mei 2022).

Selain pabrik tas, Bupati menimpali ada pula pabrik pengolahan ikan di pinggir jalur Pantura Sluke – Kragan, yang sama-sama membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah banyak. Ia optimis kedepan akan semakin menggerakkan perekonomian masyarakat.

“Kalau yang pengolahan ikan, sudah jalan. Jadi setelah Lebaran ini ada yang sifatnya perluasan pabrik, ada pula investasi baru. Memang industri yang berbasis padat karya, butuh karyawan banyak, “ imbuh Hafidz.

Di tengah-tengah trend positif investasi, Bupati tetap menekankan dua hal, yakni masalah perizinan harus sudah beres, sebelum mereka beroperasi.

“Kalau izin tentu ndak bisa ditawar-tawar lagi, “ terangnya.

Selain itu, keberadaan pabrik harus mampu mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar, dari sisi penyerapan tenaga kerja lokal maupun CSR nya.

“Sudah kita tekankan dua hal tersebut. Di situ ada perusahaan, di situ harus ada kesejahteraan, “ tandas Bupati.

Lebih lanjut Bupati menghitung, jika dirata-rata per bulan menerima gaji Rp 2 Juta per orang, dikalikan 7 ribu pekerja saja, maka perputaran uang setiap bulannya sudah menembus Rp 14 Miliar.

Ia mengakui bahkan dari Kabupaten Blora siap memasok tenaga kerja, apabila Kabupaten Rembang kekurangan.

“Kita prioritaskan dari Kabupaten Rembang dulu mas, “ pungkasnya. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan