Momentum Lebaran, dr. Mustain Ingatkan Menahan Godaan!! Waspadai Gejala Ini Ya..
Dokter spesialis penyakit dalam RSUD dr. R. Soetrasno Rembang, Mustain. (Foto atas) Ilustrasi cek kadar gula darah.
Dokter spesialis penyakit dalam RSUD dr. R. Soetrasno Rembang, Mustain. (Foto atas) Ilustrasi cek kadar gula darah.

Rembang – Sejumlah gejala ini patut anda waspadai, karena menjadi tanda-tanda seseorang terkena penyakit kencing manis atau penyakit gula (Diabetes Melitus).

Dokter spesialis penyakit dalam RSUD dr. R. Soetrasno Rembang, Mustain dalam talk show Bincang-Bincang Tentang Kesehatan (Bintang Sehat) di Radio R2B, Kamis (28 April 2022) menyebutkan gejala penyakit kencing manis, salah satunya adalah kencing pada malam hari lebih dari 4 kali.

“Tentu dengan pola minum yang biasa. Kalau habis minum kopi atau teh, ya bukan termasuk, “ ungkapnya.

Gejala lain mudah lapar, sering merasa haus, berat badan menurun drastis, penglihatan mata kabur, gatal-gatal pada daerah lipatan, seperti ketiak dan selangkangan. Kemudian mudah lelah dan mengantuk, kalau punya luka sembuhnya lama.

“Gejala berikutnya mengalami gangguan syaraf, semisal impotensi. Bagi wanita, pernah melahirkan bayi dengan ukuran besar, lebih dari 4 Kg, “ beber dr. Mustain Sp.PD.

Dokter Mustain menambahkan faktor resiko terkena penyakit gula, cukup beragam. Meliputi riwayat keluarga (keturunan), obesitas (kegemukan), kurang aktivitas fisik, usia semakin bertambah, merokok, suka mengkonsumsi makanan kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, ras tertentu, stres dalam jangka waktu lama.

“Ketika ayah ibunya menderita diabetes, anaknya mesti antisipasi, “ ucapnya.

Ia menekankan bahwa penyakit diabetes melitus tidak bisa disembuhkan. Namun penderita bisa melakukan pengaturan pola makan, agar mengontrol kadar gula darah mendekati normal. Masing-masing kadar gula darah puasa di bawah 125 mg dan setelah makan di bawah 200 mg.

Sebenarnya, jenis makanan dan minuman bagi penderita penyakit gula hampir sama dengan orang-orang pada umumnya. Tapi jumlah dan frekuensinya saja yang harus diatur.

“Kadang ada yang bilang nggak makan nasi, sama sekali nggak minum manis, nggak bener juga seperti itu. Boleh, tapi diatur jumlahnya. Misal makan nasi 3 kali sehari, setiap makan nasi cukup satu centhong bawaan magic com, sedikit saja. Minum air putih, jauh lebih baik, “ terangnya.

Menurut Mustain, ibadah puasa di bulan suci Ramadhan memberikan manfaat mengontrol kadar gula darah. Asalkan, ketika sahur dan berbuka puasa bisa mengatur pola makan.

Termasuk pada saat Hari Raya Idul Fitri nanti, biasanya menu makanan opor bersantan sering disuguhkan. Bagi penderita Diabetes Melitus, ia menyarankan lebih baik dihindari ataupun kalau tetap ingin makan, jumlahnya dibatasi. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan