Lasem – Para petani bunga di Desa Kajar Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang menantikan momentum Lebaran sebagai pembawa berkah. Kampung yang terletak di puncak Gunung Lasem tersebut, mayoritas warganya mengandalkan ekonomi dari menjual bunga, termasuk bunga untuk keperluan ziarah kubur.
Kepala Desa Kajar Kecamatan Lasem, Widayat mengatakan harga bunga sejak awal bulan Ramadhan sudah mulai merangkak naik. Diperkirakan sampai Lebaran nanti, harga bunga akan semakin melambung tinggi, bahkan kenaikannya sampai 200 % dari hari-hari biasa.
“Mungkin beberapa hari lagi bisa naik 100 – 200 % mas, “ tuturnya, Senin (25 April 2022).
Widayat menambahkan masyarakat Desa Kajar sudah memahami siklus waktu potensial, kapan harga bunga melonjak. Salah satunya momentum Lebaran, ketika banyak umat Islam menggelar ziarah kubur.
Tidak mengherankan jika mereka jauh-jauh hari sudah persiapan sejak awal dengan melakukan perawatan bunga secara khusus, supaya ketika menjelang Lebaran bisa panen bunga dalam jumlah banyak.
“Jadi sudah ancang-ancang. Misal bunga mawar dipotong dulu, biar semi berbunga menjelang Lebaran. Begitu pula dengan bunga kenanga, melati dan gading. Sebelum puasa diambili dulu, jadi biar saat mendekati Lebaran, bunganya banyak, “ imbuh Widayat.
Sementara itu, Munarko seorang petani bunga mawar di Desa Kajar Kecamatan Lasem mengaku puncak harga tertinggi bunga mawar ketika Lebaran, bisa tembus sampai Rp 2 Ribu per buah. Padahal saat hari biasa, rata-rata hanya Rp 100 – 200 per buah.
“Bahkan dulu itu bunga mawar ya rawan pencurian ketika pas harga mahal-mahalnya. Kan kita juga nggak bisa mengawasi kebun setiap saat, tapi sekarang muda-mudahan nggak ada, “ kata Munarko. (Musyafa Musa).