“Mengko Lak Iso Dewe, Nggak Boleh Gitu..”!! Deteksi Keterlambatan Lebih Cepat
Ibu melatih anaknya berjalan kaki (The Asia Parent).
Ibu melatih anaknya berjalan kaki (The Asia Parent).

Rembang – Ketika anak belum bisa berjalan kaki pada usia 2 tahun, seharusnya orang tua sudah mulai curiga.

Dokter spesialis anak RSUD dr. R. Soetrasno Rembang, Muhammad Fathoni Kurnia menjelaskan anak sudah bisa berjalan dengan baik, minimal di usia 18 bulan atau 1,5 tahun. Manakala sampai 2 tahun belum bisa, artinya terjadi keterlambatan, sehingga orang tua harus segera mencari tahu apa penyebabnya, dengan periksa ke dokter.

Apabila mengetahui lebih cepat penyebab, diharapkan akan semakin cepat pula penanganannya.

“Apakah karena kurang gizi sehingga perkembangannya terlambat, apakah ada riwayat sakit, riwayat pernah jatuh atau tidak, kemudian apakah kurang stimulasi atau bagaimana. Kalau sudah tahu penyebab, bisa dilakukan tata laksana yang tepat, “ bebernya.

Fathoni mengakui kadang-kadang muncul anggapan tak perlu khawatir, karena pasti nantinya anak akan bisa berjalan sendiri. Justru ketika mengetahui keterlambatan, orang tua wajib gerak cepat mencari bantuan dokter.

“Nuwun sewu, kadang orang Jawa prinsipnya mengko lak iso dewe (nanti akan bisa sendiri-Red), nggak boleh gitu. Jadi ketika anak mengalami keterlambatan, harusnya sudah bisa kok belum bisa, ya segera cari bantuan. Soalnya yang namanya penyebab nggak bisa jalan itu, jenisnya sangat banyak, “ imbuh Fathoni.

Muhammad Fathoni menyarankan supaya buku kesehatan ibu dan anak (KIA) benar-benar dioptimalkan. Kalau orang tua rutin memantau melalui buku KIA, diharapkan akan cepat mendeteksi kemungkinan adanya gangguan. Selain itu, ia mendorong optimalisasi asupan gizi, untuk meningkatkan tumbuh kembang anak.

“Buku KIA, buku ini relatif sudah sangat baik, tapi kadang pemanfaatannya kurang optimal. Sebaiknya luangkan waktu, untuk baca dan menjalankan petunjuk di buku tersebut, “ tandasnya.

Menurut Fathoni, di RSUD dr. R. Soetrasno Rembang sendiri, pelayanan terapi bagi anak-anak yang mengalami keterlambatan berjalan kaki atau gangguan lainnya, buka setiap hari.

“Bermacam-macam keluhan tentunya. Kita berupaya lakukan yang terbaik, “ pungkas dokter yang tinggal di Desa Sawahan, Rembang ini. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan