Rembang – Bupati Rembang, Abdul Hafidz menekankan kepada masyarakat benar-benar menggunakan Bantuan Langsung Tunai (BLT) subsidi minyak goreng, sesuai peruntukannya.
Jangan sampai tujuan pemerintah ingin meringankan beban keluarga pra sejahtera menghadapi kenaikan harga menjelang Lebaran, justru uangnya dipakai untuk membeli pulsa dan HP.
Bupati menyampaikan masalah tersebut ketika hadir dalam launching penyerahan BLT subsidi minyak goreng di Kantor Pos Rembang, hari Kamis (14 April 2022).
“Kulo suwun menggunakan uangnya sesuai peruntukan. Ampun malah dinggo tuku pulsa, dinggo tuku HP, ampun nggeh. Soalnya ini bertujuan untuk ketahanan keluarga bapak ibu semua, “ ujarnya.
Ia menyebut BLT subsidi minyak goreng, untuk bulan April, Mei dan Juni, masing-masing Rp 100 Ribu, sehingga totalnya Rp 300 Ribu. Diserahkan sekaligus pada bulan April. Kemudian ditambah lagi, bantuan sosial (Bansos) Sembako Rp 200 Ribu.
“Sehingga totalnya Rp 500 Ribu, “ imbuh Bupati.
Hafidz menambahkan sebelum warga menerima bantuan dari pemerintah ini, wajib mengikuti vaksin dulu. Gubernur Jawa Tengah sudah memerintahkan percepatan, sehingga targetnya pada bulan April ini, vaksin booster (dosis ketiga) dapat tercapai minimal 30 %.
“Yang baru dosis pertama, harus disuntik dosis kedua. Yang dosis kedua, ikut dosis ketiga. Biar kalau nanti ada yang mudik ke sini aman, termasuk bapak/ibu mau mudik kemana, boten nularno, nggeh boten ketularan, “ terangnya.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Rembang, Subhan membenarkan jika ada warga calon penerima bantuan tidak mau divaksin, maka akan dipulangkan.
“Intinya wajib vaksin, kalau nggak mau ya kita pulangkan, “ tuturnya.
Terkait penyerahan di tingkat desa/kecamatan, pihak Kantor Pos telah menjadwalkan. Rencananya, pada tanggal 21 April 2022, penyaluran BLT subsidi minyak goreng sudah selesai.
“Kantor Pos Kecamatan sudah koordinasi dengan pak Camat. Tenaga kita di Kecamatan, seperti pendamping PKH maupun TKSK turun semua. Mereka melaporkan hasil penyaluran BLT minyak goreng ini langsung ke Kementerian Sosial, “ tandas Subhan.
Sementara itu, seorang penerima BLT subsidi minyak goreng dari Kelurahan Leteh, Rembang, Bambang mengaku sehari-hari membuka usaha potong rambut. Namun belakangan ini semakin sepi.
Setelah ada bantuan dari pemerintah, ia bersyukur ada uang yang bisa diandalkan untuk membantu kebutuhan keluarga.
“Potong rambut sepi sekarang mas, terdampak. Kalau vaksin, saya sendiri sudah komplit, 1 sampai 3 sudah, “ ungkap Bambang.
Arif Budi Hartanto, selaku Eksekutif Manajer Kantor Pos Pati memperinci total keluarga penerima manfaat (KPM) dari program ini di Kabupaten Rembang sebanyak 67.376. Paling tinggi di Kecamatan Sedan, sebanyak 6.900 KPM.
“Sedangkan Rembang Kota sendiri ada 5 ribuan, “ rinci Arif. (Musyafa Musa).