Kapolri Peduli Sinta : Dari Video Call, Hingga Kirim Helikopter
Kapolri mengirimkan helikopter untuk membawa Sinta, menuju RS Polri Kramat Jati Jakarta, Sabtu (19/02).
Kapolri mengirimkan helikopter untuk membawa Sinta, menuju RS Polri Kramat Jati Jakarta, Sabtu (19/02).

Pamotan – Kisah seorang anak perempuan di Desa Samaran, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah ini sungguh menyayat hati.

Saat kebanyakan teman-teman seusianya bebas bermain, ia harus berjuang menghadapi tumor di kaki kirinya yang semakin membesar.

Kisah pilu bocah ini sempat didengar oleh Kapolri. Bahkan orang nomor satu di kepolisian tersebut langsung mengerahkan helikopter untuk datang menjemput.

Yah..namanya Sinta Aulia Maulidia. Usianya 10 tahun, anak pertama pasangan Muklisin (43) dan Soimah (33 tahun).

Soimah menceritakan tahun 2021 lalu, berawal dari terkena benturan saat bermain sepeda, kaki kiri Sinta muncul benjolan. Setelah diobati secara medis maupun herbal, benjolan sempat mengecil dan dikira sudah sembuh.

“Waktu itu mengecil, saya kira ya sudah sembuh, “ tuturnya, Minggu (20 Februari 2022).

Namun belakangan 4 bulan terakhir, benjolan justru semakin membesar. Diagnoasa dokter, Sinta menderita tumor. Ketika dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. R. Soetrasno Rembang, Sinta disarankan rujuk ke Solo.

Sambil menunggu perkembangan, Sinta memilih menjalani perawatan di rumah.

“Memang beberapa kali saat saya bilang mau rujuk ke Solo, anak saya nggak mau, “ imbuh Soimah.

Anak kelas 4 SD ini pun tergolek lemas di lantai rumahnya dan tak bisa bersekolah. Tubuhnya semakin kurus.

“Mulai pertengahan kelas 3 nggak sekolah, kemudian 2 bulan masuk. Habis itu sakit, nggak bisa sekolah. Sekarang sudah kelas 4. Pak Kepala Sekolah juga sering ke sini, “ terangnya.

Soimah membenarkan bersama suami nyaris pasrah, karena keterbatasan biaya. Apalagi mereka hanya bekerja sebagai petani, dengan penghasilan tidak menentu.

“Mau hutang, ya hutang siapa. Apa ya percaya sama kita, wong kita orang nggak punya, nggak ada yang diandalkan untuk membayar hutang, “ ungkapnya lirih.

Soimah menambahkan Sinta berangan-angan menjadi Polwan, setelah beberapa kali dijenguk seorang anggota polisi, Bripka Muji Sutrisna. Bripka Muji juga ikut aktif dalam penggalangan dana untuk pengobatan Sinta Aulia Maulidia.

Bahkan Bripka Muji pula yang membelikan seragam Polwan, dihadiahkan kepada Sinta. Kini seragam itu dipajang di dinding rumah, bersanding dengan foto Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Sinta menganggap sosok Muji dan Kapolri menginspirasi sekaligus memotivasi.

“Kata dik Sinta, pak polisi baik, biar saya bisa hebat seperti mereka, “ beber Soimah.

Di kala malam tiba, kesunyian mendera, tak jarang Sinta berkeluh kesah kenapa ia tak seperti anak-anak pada umumnya. Terkadang muncul rasa iri melihat teman-temannya.

Sambil menahan air mata, Soimah sebatas menguatkan hati sang anak, bahwa Sinta mendapatkan ujian, karena disayangi Allah SWT.

“Kenapa bu saya nggak seperti anak-anak lain, saya jawab karena Allah cinta dengan dik Sinta, karena dik Sinta anak yang kuat, “ tandasnya.

Sebagai seorang ibu, hati Soimah teriris. Air mata deras mengucur, disembunyikan, jangan sampai terlihat oleh Sinta.  Andai saja ia bisa menggantikan, Soimah ingin dirinya saja yang merasakan penderitaan tersebut.

“Tapi bagaimana lagi, ini ujian dari Allah. Manusia hanya diwajibkan ikhtiar, “ ujarnya.

Kekuatan Soimah bangkit lagi, manakala melihat anak perempuan keduanya yang baru berusia 1,5 tahun. Ia tak ingin kian terpuruk, karena tanggung jawab merawat dua anak.

“Saya harus kuat, saya nggak boleh sakit, “ ucapnya.

Suatu hari Sinta mengenakan pakaian polisi wanita (Polwan) menyampaikan di akun instagram resmi Kapolri, berharap ingin sembuh dan kelak bisa mewujudkan cita-citanya menjadi Polwan.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespon cepat, dengan menghubungi Sinta melalui video call. Setelah itu, ia memerintahkan anggotanya untuk menjemput Sinta.

Helikopter dari Mabes Polri tiba di lapangan Desa Samaran Kecamatan Pamotan, Sabtu sore (19 Februari 2022). Dipimpin Kapolres Rembang, AKBP Dandy Ario Yustiawan, selanjutnya Sinta dievakuasi ke dalam helikopter, menuju Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta, guna penanganan lebih lanjut.

Sinta didampingi ayahnya dan anggota Babinkamtibmas Polres Rembang, Bripka Muji Sutrisna. Sedangkan sang ibu, Soimah memilih tetap berada di rumah, karena harus merawat anak keduanya.

Soimah mengucapkan terima kasih atas kepedulian Kapolri. Di rumah, ia terus memanjatkan do’a agar Sinta bisa sembuh. Sungguh baginya tak tega jika harus melihat Sinta menderita lebih lama lagi.

“Supaya anak saya bisa ditangani dengan baik, biar cepet sembuh. Nggak pengin apa-apa, hanya itu, “ pungkas Soimah sambil mengusap air mata. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan