Rembang – Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengeluhkan penyaluran vaksin yang terkesan kurang adil, antara satu daerah dengan daerah lain.
Hafidz menyampaikan hal itu saat menerima kunjungan Komisi E DPRD Jawa Tengah di rumah dinas Bupati, hari Kamis (27/01). Ia membeberkan pengiriman vaksin ke Kabupaten Rembang, belum bisa dikatakan mampu untuk percepatan vaksinasi. Jika jumlah vaksin memadai, ia optimis vaksinasi akan lebih maksimal.
Bupati membandingkan dengan beberapa daerah, yang menerima vaksin lebih cepat dalam jumlah banyak.
“Daerah Semarang, Demak sudah 70 persen, kita baru dikasih icrit seribu icrit 2 ribu vaksin. Mohon penyebaran vaksin ini bisa memenuhi rasa keadilan, “ tuturnya.
Maka Hafidz berharap dukungan dari Komisi E DPRD Jawa Tengah, supaya pengiriman vaksin diperlancar untuk Kabupaten Rembang.
“Kita pernah didrop begitu banyak, sehari kita bisa memvaksin 10 ribu-11 ribu sasaran. Contohnya vaksinasi anak, kemarin kami prediksi kalau vaksin cukup, maka tidak lebih dari satu bulan bisa diselesaikan. Kemarin kita ada sekitar 26 ribu, lha ini habis lagi, ya sudah, ” papar Bupati.
Menanggapi masukan tersebut, Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jateng, Abdul Hamid menjelaskan pihak Pemprov siap mengirim tambahan vaksin sesuai jumlah permintaan. Ia mengklaim stok vaksin aman, contohnya jenis Astrazeneca.
Terkait berapa vaksin yang akan dikirim lagi ke Kabupaten Rembang dalam waktu dekat ini, Abdul Hamid menyebut akan terus dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan.
“Kemampuan dia mendistribusikan, stok yang masih ada, cakupan segmen mana saja, apakah anak- anak, lansia, dewasa atau untuk booster. Yang minus di kabupaten Rembang dosis 2, baru nanti ke booster. Selain itu, vaksinasi anak ini harus terus dikejar untuk mendukung PTM (Pembelajaran Tatap Muka-Red), ” terangnya.
Capaian vaksinasi di Kabupaten Rembang per 25 januari 2022 untuk dosis 1 sudah bagus yakni mencapai 81,93 %. Namun capaian dosis 2 terjadi gap/kesenjangan yang cukup tinggi, karena baru 50,64%. Sedangkan capaian vaksinasi anak dosis 1, sudah 62,97 %. (Musyafa Musa).