Pancur – Durian Buto atau Duren Buto sering kali diklaim menjadi durian dari Desa Criwik, Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang dengan harga termahal.
Bagi sejumlah penikmat durian, Duren Buto dianggap mempunyai rasa di atas rata-rata, sehingga tak heran jika mereka menilainya menjadi durian terenak dari Desa Criwik.
Edi Sunarno, seorang penjual durian, warga Desa Criwik Kecamatan Pancur membenarkan anggapan tersebut. Ia mengisahkan kenapa dinamakan Duren Buto, karena ukurannya yang besar, seperti layaknya makhluk raksasa Buto.
“Untuk nama sendiri, dilihat dari besarnya mas, “ tuturnya, Kamis (13 Januari 2022).
Duren Buto memiliki ciri khas daging buahnya yang sangat tebal dan biji betonnya kecil. Rasanya manis bercampur pahit.
“Duren Buto rasanya tentu di atas sama yang lain. Tingkat ketebalan daging buahnya layak diunggulkan. Legit banget, warna umumnya putih, “ imbuh Edi.
Rekor tertinggi penjualan, ia sendiri pernah menjual Duren Buto seharga Rp 250 Ribu per buah. Padahal ketika panen raya, dibandingkan durian lainnya dengan ukuran yang sama, rata-rata hanya Rp 100 Ribu.
“Kalau saat ini harga Rp 150 Ribu, sudah dapat Durian Buto paling besar. Yang saya jual Rp 250 Ribu, itu termasuk ukuran istimewa soalnya, “ terangnya.
Edi Sunarno menambahkan Durian Buto memiliki pangsa pasar tersendiri, utamanya di kalangan orang berduit. Mereka biasa memesan secara khusus untuk dibawakan Durian Buto.
Karena jumlah pohonnya juga terbatas, sehingga tidak setiap saat bisa memenuhi pesanan. Periode bulan Januari 2022 ini, Durian Buto yang sudah jatuh dari pohon, baru kisaran 50 an.
“Yang sudah jatuh, baru 50 an. Tapi kedepan masih berlanjut. Pohonnya terbatas mas, “ beber Edi.
Panen Durian Criwik saat ini tergolong sudah mulai melimpah. Lapak-lapak pedagang banyak bermunculan di Desa Criwik. Mayoritas durian yang dijual, pada kisaran harga antara Rp 25 – 50 Ribu. Hingga bulan Februari mendatang, diperkirakan panen Durian Criwik masih terus berlangsung. (Musyafa Musa).