Rembang – Sejumlah tempat pelelangan ikan (TPI) di Kabupaten Rembang sudah cukup lama tidak melakukan aktivitas pelelangan.
Wakil Bupati Rembang, Mukhamad Hanies Cholil Barro’ menyoroti masalah tersebut, ketika memimpin apel pagi di halaman Kantor Dinas Kelautan Dan Perikanan (Dislutkan) Kabupaten Rembang, hari Selasa (11 Januari 2022). Ia memerintahkan Kepala Dislutkan untuk turun ke bawah.
“Coba pak kepala dinas turun ke bawah memeriksa, dilihat secara langsung, “ tandasnya.
Selain itu, masalah-masalah juga muncul di TPI yang beroperasi. Dirinya menginginkan kedepan TPI-TPI tersebut bisa sehat luar dalam.
“Saya harap bapak ibu bisa membantu saya dan pak Hafidz (Bupati-Red) dalam mengupayakan TPI-TPI kita ini bisa sehat luar dalam. Faktual, laporan dari masyarakat, agak repot di TPI-TPI itu, “ beber Wakil Bupati.
Maka menurutnya, pegawai Dinas Kelautan Dan Perikanan wajib melakukan inovasi-inovasi dan jangan hanya terjebak pada rutinitas harian yang biasa-biasa saja.
“Saya tidak ingin kita bekerja seperti yang kemarin-kemarin. Sing penting aman, sing penting esuk mlebu mulih sore, hanya setor muka. Mesti ada inovasi-inovasi yang lebih baik, “ paparnya.
Wakil Bupati menyarankan Dislutkan untuk bekerja sama dengan pihak-pihak luar, seperti perguruan tinggi maupun media massa, dalam rangka meningkatkan gairah di sektor kelautan dan perikanan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Rembang, M. Sofyan Cholid menangkap sejumlah masalah yang akan diprioritaskan kedepan.
Pertama, program digitalisasi dalam pelayanan di TPI, untuk mengurangi tingkat kebocoran pendapatan. Kedua, dalam penyaluran bantuan ada pemerataan.
“Pembagian bantuan nelayan, garam maupun budidaya harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Nggak cuma itu-itu saja, “ ujar Sofyan.
Selain itu, pemberdayaan dan perlindungan terhadap nelayan harus terus ditingkatkan, guna turut membantu menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Rembang. (Musyafa Musa).