“Saya Tidak Butuh Dikasihani, Saya Bukan Kelompok Peminta-Minta…”
Wakil Bupati Rembang, Mukhamad Hanies Cholil Barro’ hadir dalam seminar nasional di Pendopo Museum Kartini, Jum’at (07/01).
Wakil Bupati Rembang, Mukhamad Hanies Cholil Barro’ hadir dalam seminar nasional di Pendopo Museum Kartini, Jum’at (07/01).

Rembang – Pihak Pemerintah Kabupaten Rembang berjanji akan terus memperhatikan kaum penyandang disabilitas.

Wakil Bupati Rembang, Mukhamad Hanies Cholil Barro’ menyampaikan hal itu ketika hadir dalam seminar nasional di pendopo Museum Kartini, untuk menyemarakkan keberadaan Obor Pekan Special Olympic Nasional (PeSONas), hari Jum’at (07/01).

Hanies menyebut saat ini sudah banyak penyandang disabilitas yang menggeluti ekonomi kreatif, sehingga perlu didukung. Apalagi program pemulihan ekonomi menjadi skala prioritas pemerintah.

“Kantor sekretariat kawan-kawan disabilitas ada di kompleks rumah dinas Wakil Bupati Rembang. Cara pandang kita sudah sangat baik terhadap penyandang disabilitas, jadi insyaallah akan terus kita lanjutkan, “ tandasnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Ganjar Pranowo menyampaikan sambutan secara virtual. Ganjar mengakui sejak tahun 2013 banyak bertemu dengan penyandang disabilitas, termasuk anak-anak bertalenta yang memiliki kelebihan khusus.

“Banyak kesalahan yang saya ambil pada saat itu. Dari situlah saya mulai memahami, “ ujar Ganjar.

Ganjar menambahkan tiap kali bertemu dengan kaum disabilitas, mereka kerap menyampaikan tidak butuh dikasihani. Namun menginginkan persamaan akses dan pemerintah mestinya bisa memberikan.

“Kalau ngobrol sama saya, pak Ganjar saya tidak butuh dikasihani, saya bukan kelompok peminta-minta. Tapi saya butuh akses yang sama. Nah, inilah tindakan khusus yang mesti bisa berikan kepada mereka, “ imbuh Gubernur.

Ganjar mencontohkan Pemerintah Kota Semarang sempat harus mengubah kondisi trotoar, karena sebelumnya terlalu sempit untuk dilewati penyandang disabilitas pengguna kursi roda.

Tak hanya itu, kesamaan akses lain seperti layanan kesehatan, pendidikan hingga kebebasan berekspresi dan berpikir. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan