Harganya Sampai M M an, Bantuan Untuk Kelompok Di Kaliori Berbeda Dengan 2 Kabupaten Sebelumnya
Pelaksana Tugas Dirjen Pengelolaan Ruang Laut, Pamuji Lestari berbincang-bincang dengan Bupati Rembang di lokasi Washing Plant Desa Tambakagung, Kecamatan Kaliori, Minggu (26/12).
Pelaksana Tugas Dirjen Pengelolaan Ruang Laut, Pamuji Lestari berbincang-bincang dengan Bupati Rembang di lokasi Washing Plant Desa Tambakagung, Kecamatan Kaliori, Minggu (26/12).

Kaliori – Kelompok Koperasi Tani Sari Makmur Desa Tambakagung, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang menerima bantuan Washing Plant, sarana pencucian dan pengolahan garam dari pemerintah pusat.

Kepala Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Dan Laut Kementerian Kelautan Dan Perikanan, Syarif Iwan Turana Alkadrie saat meninjau lokasi, hari Minggu (26/12) meminta supaya kelompok tersebut bertanggung jawab mengoperasikan bantuan tersebut.

“Bantuan kita berikan, setelah pak Bupati mengeluarkan rekomendasi kepada Kelompok Koperasi Tani Sari Makmur, “ kata Syarif.

Ia menyampaikan dari sisi kuantitas, mesin mampu memproduksi 7.500 ton garam per tahun, untuk garam konsumsi maupun memenuhi kebutuhan garam industri.

“Semoga nantinya ada pihak swasta yang menduplikasi mesin ini, sehingga mampu menyerap garam dari petani, untuk memenuhi permintaan pasar di Rembang dan seputar Rembang, “ tuturnya.

Syarif menambahkan sebelumnya bantuan serupa sudah diberikan kepada kelompok di Kabupaten Pati dan Kabupaten Brebes. Namun bantuan untuk Kelompok Koperasi Tani Sari Makmur Tambakagung Kaliori, mesinnya lebih besar dan lebih bagus.

“Karena mesin ini hasil penyempurnaan dari tahun kemarin, “ imbuh Syarif.

Ia berharap setelah Koperasi Kelompok Tani Sari Makmur menghasilkan produksi garam, Pemkab Rembang bisa membantu pemasaran, melalui intervensi kebijakan. Mengingat kualitas garam yang dihasilkan, mampu bersaing dengan produk lain.

“Pak Bupati bisa mengeluarkan surat edaran, agar warung maupun mini market menjual garam ini. Penetrasi pasar perlu intervensi dari Pemkab, supaya produksi mampu kontinyu berjalan, “ paparnya.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz yang hadir dalam kesempatan itu mengakui sering kali masalah harga anjlok menjadi momok menakutkan para petani garam. Ia berharap dengan keberadaan Washing Plant, pencucian dan pengolahan garam, akan mampu memberikan kesejahteraan petani garam.

“Masalah harga, selalu begitu setiap tahun. Tapi setelah ada Washing Plant ini semoga mampu memberikan kesejahteraan petani garam, khususnya di Kecamatan Kaliori, “ tandasnya.

Bupati menambahkan kalau bantuan regulasi maupun kebijakan, ia memerintahkan kepada Asisten II Sekda Bidang Ekonomi Dan Pembangunan, agar produk garam dari Kelompok Koperasi Sari Makmur dapat dipasarkan mulai bulan Januari 2022.

“Saya minta Januari sudah diterbitkan izin beredarnya. Nanti pak Asisten II dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan. Untuk izin BPOM, saya minta bantuan bu Dirjen, agar bisa edar sampai keluar daerah, “ kata Hafidz.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan Dan Perikanan, Pamuji Lestari menyadari untuk awal produksi, koperasi membutuhkan modal lumayan besar. Maka pihaknya menawarkan pinjaman modal dan siap membantu merealisasikan.

“Bunganya hanya 3 % kok pak, nggak banyak. Ini kalau saya melihat jika operasional tiap hari, banyak sekali uang operasionalnya. Jadi perlu dorongan seperti itu, “ ujarnya.

Pamuji Lestari kembali mengingatkan pengurus koperasi untuk memanfaatkan sebaik mungkin bantuan sarana tersebut.

“Saya titip ya bapak ibu, mesin ini hanya satu-satunya di tahun 2021. Harganya lumayan besar, sampai M M an. Pokoknya di benak temen-temen koperasi, ini adalah amanat, ini adalah pesan dari KKP. Kami tidak menarik apapun, ini hibah murni untuk koperasi, “ pungkas Pamuji. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan