Rembang – Kebijakan pemandu karaoke (PK) di Kabupaten Rembang wajib bercelana panjang saat melayani pengunjung, membuat saya penasaran untuk bertanya langsung, bagaimana tanggapan dari pemandu karaoke.
Saya bertemu dengan Nadia Tsoraya, pemandu karaoke salah satu kafe di Kota Rembang. Secara pribadi ia mengaku tidak masalah jika harus bercelana panjang. Justru ada sisi positifnya, untuk mengurangi kemungkinan tamu bertingkah aneh-aneh.
“Kalau saya pribadi nggak keberatan, malah lebih nyaman pakai celana panjang. Biar tamu nggak aneh-aneh, “ ungkapnya.
Menurutnya memang ada perbedaan mencolok. Kalau dulu, rata-rata PK berpakaian sexy, tapi kini harus bercelana panjang. Apabila sudah menjadi aturan, baginya tinggal menyesuaikan saja.
“Bagi pemandu lagu seperti saya, fleksibel saja sich kalau aturannya seperti itu, “ bebernya.
Wanita berusia 25 tahun ini membenarkan sejumlah tamu yang datang sempat komplain, ketika melihat pemandu karaoke bercelana panjang. Bahkan pernah dikira sales promotion girl (SPG). Namun setelah dijelaskan, rata-rata tetap mau karaoke. Tidak langsung menolak, hanya karena mempermasalahkan soal pakaian.
“Kok pakaiannya seperti ini, ya akhirnya kita jelaskan. Tetap mau nge room, happy saja nggak memandang pakaian. Jujur saja kalau pakaian sexy, kemudian tamu yang datang terpengaruh alkohol, pikirannya sudah aneh-aneh kan, “ imbuh Nadia.
Ditanya apakah kebijakan PK bercelana panjang, khawatir akan berdampak terhadap penurunan pengunjung ? Nadia mengembalikan pada niat tamu yang datang. Selama pelayanan baik, ia menganggap suatu saat mereka akan datang lagi.
“Niatnya dia mau ngapain. Kalau masalah baju, saya kira bukan masalah dia nggak mau datang lagi, “ tuturnya.
Nadia menimpali apapun peraturannya, yang terpenting PK masih tetap bisa bekerja seperti biasa.
“Saya per hari bisa 5 – 8 jam menerima tamu. Mau disuruh pakai baju sopan pun, nggak masalah. Asalkan bisa kerja. Soalnya pandemi kemarin, sempat tutup total, “ pungkasnya.
Nah..terkait PK wajib bercelana panjang menjadi salah satu sasaran pengawasan Satpol PP Kabupaten Rembang. Kepala Satpol PP Kabupaten Rembang, Sulistiyono menekankan bahwa hal itu demi kebaikan PK sendiri, untuk mengurangi kerawanan menjadi korban pelecehan maupun tindak asusila. (Musyafa Musa).