

Pancur – Tim dari Puskesmas Pancur melakukan vaksinasi jemput bola door to door langsung ke rumah warga, bahkan hingga menjangkau desa terpencil di puncak pegunungan.
Uniknya, vaksinasi sering berlangsung pada malam hari, agar lebih mudah memastikan warga berada di rumah dan tidak mengganggu pekerjaan mereka di ladang pada siang hari.
Kepala Puskesmas Pancur, dr. Samsul Anwar mengatakan sasaran vaksinasi langsung ke rumah warga, memprioritaskan para penyandang disabilitas maupun kaum lanjut usia. Puskesmas bekerja sama dengan lintas sektor, seperti pihak kecamatan dan TNI – Polri.
“Mohon maaf, misal di desa itu ada yang bisu, tuli, penyandang disabilitas atau nggak bisa jalan, sehingga akses menuju balai desa maupun Puskesmas kesulitan, kita langsung datangi, “ ujarnya, hari Minggu (24/10/2021).
Warga ditensi darahnya dan melewati proses screening terlebih dahulu. Jika sudah memenuhi syarat, baru disuntik vaksin.
“Prinsipnya sama seperti vaksinasi massal. Cuman bedanya kita yang datang ke rumah warga, “ imbuhnya.
Manakala vaksinasi berlangsung di desa-desa pegunungan, seperti Ngroto, Trenggulunan, Criwik, Johogunung dan sekitarnya, kerap menghadapi kendala jaringan internet. Akibatnya, sertifikat vaksinasi tidak bisa langsung diberikan, karena lama menunggu proses memasukkan data peserta vaksin.
“Akhirnya kita lakukan di Pancur atau di desa yang jaringan internetnya lancar, “ kata dr. Samsul Anwar.
Tetapi jeda sehari setelah divaksin, sertifikat biasanya sudah jadi, kemudian diambil oleh bidan desa masing-masing, untuk diteruskan kepada warga.
“Warga antusias sekali kok. Perangkat desa kami persilahkan untuk menginformasikan, kalau ada warga penyandang disabilitas atau Lansia. Misal Senin lapor, Selasa kita datangi untuk divaksin. Kita nggak mau lama-lama menunggu, apalagi ini ada program percepatan, “ tandasnya.
Di Kecamatan Pancur, sasaran vaksinasi mencapai 24 ribuan orang. Vaksin dosis pertama sudah menjangkau 12.632 orang, dosis kedua 5.136, dosis tiga 69 orang, ibu hamil 84, penyandang disabilitas 94 dan lanjut usia 1.650.
“Jadi secara keseluruhan untuk masyarakat umum sudah menembus 51 %, khusus Lansia 35 %, “ pungkas dokter yang tinggal di Desa Pamotan ini. (Musyafa Musa).