Rembang – Fahrudin, warga Desa Gandrirojo, Kecamatan Sedan resmi menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Rembang.
Pria berusia 54 tahun yang semula Kepala Inspektorat tersebut sempat bersaing dengan 6 pejabat lain, sampai akhirnya ia dilantik menduduki jabatan tertinggi aparatur sipil negara (ASN) di jajaran Pemkab Rembang. Pelantikan berlangsung di Pendopo Museum Kartini, Jum’at pagi (03 September 2021).
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyatakan tidak ada alasan khusus memilih Fahrudin. Namun ia semata-mata menjalankan tanggung jawab, setelah panitia seleksi mengerucutkan 3 nama untuk dipilih salah satu. Hasil dari konsultasinya dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, kemudian muncullah nama Fahrudin.
“Dari 3 itu masing-masing punya plus minus. Sudah menjadi kewajiban kami untuk milih salah satu terbaik dari yang baik, “ ujarnya.
Hafidz menyebut jabatan Sekda mempunyai peran sangat penting. Tak sekedar membantu kepala daerah menjalankan kebijakan, serta membina hubungan kerja di internal maupun eksternal, tetapi juga mengkoordinasikan pengelolaan keuangan daerah agar tepat sasaran.
“Sekda harus mampu membaca dinamika yang berkembang di tengah masyarakat, “ kata Bupati.
Dalam setiap pelantikan jabatan, Bupati rutin mengadopsi filosofi Jawa. Karena pelantikan digelar pada hari Jum’at Pahing, menurutnya terselip sisi kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah tekun, setia, tanggung jawab, supel, pantang menyerah dan pengetahuan luas.
“Insyaallah pak Fahrudin pengetahuannya mumpuni, ini watake Jum’at pahing, “ ungkapnya.
Sedangkan kekurangan Jum’at pahing, berwatak keras, suka marah dan sulit memaafkan.
“Jangan keras-keras pak Udin ya, marah juga harus dihindari, dalam kondisi apapun. Nabi melarang keras, jangan marah, jangan marah, jangan marah. Watak Jum’at Pahing sulit memaafkan, jangan ya soalnya itu masalah besar, “ pungkas Bupati.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Rembang yang baru, Fahrudin mengungkapkan sangat lama bertugas di Inspektorat sebagai pemeriksa. Bisa saja dalam menegakkan hukum, banyak pihak yang merasa tidak suka. Namun ia menegaskan semata-mata untuk menjalankan tugas.
“Apa yang disampaikan pak Bupati mungkin ada benarnya. Kelemahan itu seiring berjalannya waktu, saya akan merubah style humanis. Insyaalah saya akan menjadi orang pemaaf. Sebenarnya ndak seperti itu pak Bupati, nuwun sewu. Istilahnya ramalan bintangnya seperti itu, insyaallah saya ndak seperti itu, “ terang Fahrudin.
Fahrudin menegaskan ia lahir di Kabupaten Rembang dan tidak akan mengkhianati Rembang.
“Saya akan menjalankan visi misi pak Bupati dan pak Wakil Bupati menuju Rembang Gemilang, “ tandasnya.
Dalam kesempatan itu, diadakan pula kegiatan pisah sambut antara PJ Sekda Rembang yang lama, Edy Supriyanta kepada Sekda baru, Fahrudin.
Edy selanjutnya kembali bertugas sebagai Kepala Biro Umum Pemerintah Provinsi Jawa tengah. (Musyafa Musa).