Jangan Menunggu Lagi, Saatnya Pulau Gede Diselamatkan!!!!
Deretan pohon cemara tumbang di sisi timur Pulau Gede perairan Kaliori, Rembang.
Deretan pohon cemara tumbang di sisi timur Pulau Gede perairan Kaliori, Rembang.

Kaliori – Setelah Pulau Marongan lebih dulu tenggelam, kini tinggal menyisakan 1 pulau yang dimiliki Kabupaten Rembang, yakni Pulau Gede. Posisi Marongan dengan Pulau Gede kebetulan saling berdekatan.

Namun siapa sangka ternyata Pulau Gede pada pertengahan bulan Agustus tahun 2021 ini, kondisinya juga semakin memprihatinkan, akibat tergerus abrasi. Dikhawatirkan akan bernasib sama dengan Pulau Marongan, apabila tidak ada penanganan serius.

Saat kami mengunjungi Pulau Gede di perairan sebelah utara Desa Tasikharjo, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, kerusakan terparah di bagian timur memanjang ke sisi utara. Luas daratan yang menjorok ke timur semakin berkurang, karena hantaman ombak angin timuran.

Selain itu, belasan pohon cemara laut yang sudah lumayan besar tumbang, akibat tak kuat menahan ombak.

Wikipedia mencatat semula luas Pulau Gede mencapai 9 hektar. Tapi lama kelamaan terus menyusut, sekarang luas daratannya saja kurang dari 1 hektar.

Kurniawan, seorang warga Dusun Wates, Desa Tasikharjo – Kaliori membenarkan arus ombak musim timuran tergolong kuat dan tempo waktunya cukup lama.

“Hal itu ditandai banyaknya pohon tumbang di sebelah timur mas, “ ujarnya.

Masyarakat peduli lingkungan selama ini hanya sebatas menambah penghijauan di Pulau Gede, dengan harapan bisa memperluas daratan. Namun kurang efektif, lantaran pohon belum tumbuh besar sudah mati tersapu gelombang.

“Yang cemara besar-besar roboh itu, perkiraan hasil penanaman tahun 2016 lalu. Sebenarnya sangat disayangkan, “ imbuh pria asli Tulungagung, Jawa Timur yang beristeri warga Dusun Wates ini.

Kurniawan berharap pemerintah turun tangan. Minimal membangun pemecah gelombang, terutama di sebelah timur Pulau Gede. Padahal kalau ingin dikembangkan, menurutnya kanan kiri Pulau Gede sangat cocok dibangun resort, penginapan, aktivitas snorkling, maupun memancing ikan.

“Kalau warga sendiri nggak akan mampu, perlu uluran tangan pemerintah. Paling tidak ada pemecah gelombang di sisi timur pulau. Itu menjadi harapan besar kami, syukur dari pemerintah pusat membantu menyelamatkan pulau ini, “ tandasnya.

Pulau Gede sejatinya menyiratkan keindahan yang luar biasa. Pasir putih, ombak tenang dan air laut yang jernih. Pulau tanpa penghuni ini, mudah dijangkau dengan perahu nelayan, hanya butuh waktu tempuh sekira setengah jam dari bibir Pantai Pasir Putih Wates.

Kurniawan mengingatkan siapapun tak ingin Pulau Gede akan tinggal kenangan, menyusul “saudaranya” Pulau Marongan. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan