Vaksinasi ODGJ, Semula Khawatir Berat Tapi Ternyata Diluar Dugaan
ODGJ di Panti Pangrukti Mulyo duduk mengantri menunggu giliran vaksin Covid-19.
ODGJ di Panti Pangrukti Mulyo duduk mengantri menunggu giliran vaksin Covid-19.

Rembang – Ada yang cukup mengejutkan ketika Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengunjungi kegiatan vaksinasi Covid-19 di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Mental Pangrukti Mulyo, pinggir jalan raya Rembang – Blora, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, hari Rabu (21 Juli 2021).

Kondisinya sungguh jauh berbeda dengan kegiatan vaksinasi yang pesertanya masyarakat umum, kerap diwarnai saling berebut bahkan berdesak-desakan.

Justru di panti yang penghuninya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), suasana begitu sangat tertib. Mulai dari antrian, mereka duduk rapi di tempat yang sudah disediakan. Kemudian satu per satu masuk ke loket pendaftaran, pengecekan tensi darah, penyuntikan vaksinasi hingga pemberian surat keterangan telah divaksin.

Begitu pula ketika ada penghuni panti ketahuan tidak memakai masker, dinasehati oleh pengasuh panti, terlihat patuh langsung mengenakan masker.

Kondisi ini membuat tenaga medis terheran-heran, karena semula sempat membayangkan vaksinasi orang dengan gangguan jiwa akan berlangsung alot dan banyak peserta melawan. Eih, ternyata kekhawatiran itu tidak terbukti dan berbanding terbalik.

Koordinator Lapangan Vaksinasi dari Puskesmas Rembang II, dr. Nur Khotib mengatakan masyarakat yang mempunyai mental kejiwaan normal, layak meniru betapa tertibnya vaksinasi ODGJ.

“Ini luar biasa, semuanya nurut dan tertib. Kadang kita bercanda dengan temen-temen, ini jane yang edan sopo, kok mereka mudah sekali diarahkan. Kondisi kesehatannya rata-rata juga bagus, “ tuturnya.

Kepala Panti Pangrukti Mulyo Rembang, Rudi Agus menjelaskan vaksinasi kali ini merupakan suntikan kedua. Dari total penghuni 125 orang, sasarannya sebanyak 105 orang. Sisa 20 tidak termasuk, karena dalam kondisi sakit dan sedang masa resosialisasi menuju keluarga.

Rudi menambahkan kenapa mereka terlihat patuh dan tertib, karena peran petugas pengasuh yang sabar membimbing, serta terus memberikan motivasi pentingnya vaksinasi Covid-19.

“Memang peran petugas pendamping sangat menentukan. Mereka mampu meyakinkan kepada penerima manfaat, tentu dengan pendekatan khusus, “ terangnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan warga yang memiliki gangguan kejiwaan tetap berhak mendapatkan vaksin, demi melindungi mereka.

“Kita nggak pernah tahu, apakah tetap tinggal di sini atau jalan kemana. Apapun itu, hak yang mesti mereka dapat, melindungi mereka, “ tandas Gubernur.

Ganjar menambahkan perkiraan bulan Agustus mendatang, Provinsi Jawa Tengah akan memperoleh tambahan vaksin dari pemerintah pusat. Nantinya percepatan akan dilakukan, sehingga targetnya vaksinasi bisa digelar di tingkat desa/kelurahan.

“Harapan saya nggak lagi sentral vaksin. Nanti tinggal dihitung tenaga vaksinatornya. Kalau masih kurang, bisa diback up TNI/Polri. Masih kurang lagi, bisa mahasiswa tingkat akhir ikut bantu, “ pungkas Ganjar. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan