PPDB Online : Tak Bisa Daftar Gara-Gara Belum Kantongi Token, Titik Koordinat Nyeleneh Di Tengah Laut
Suasana PPDB di SMK N I Rembang. (Foto atas) PPDB di SMA N I Sumber, Senin (21/06).
Suasana PPDB di SMK N I Rembang. (Foto atas) PPDB di SMA N I Sumber, Senin (21/06).

Rembang – Cukup banyak pendaftar SMA/SMK sederajat di Kabupaten Rembang yang tidak mengetahui adanya aturan memperoleh token (kode) dan wajib aktivasi akun, sebelum mendaftar sebagai calon peserta didik baru.

Padahal tahapan penting tersebut sudah dibuka antara tanggal 14 – 19 Juni 2021. Mereka tahunya pendaftaran dibuka tanggal 21 – 24 Juni 2021. Begitu sampai sekolah yang dituju, sontak terkejut, manakala belum mengantongi token dan tidak bisa mendaftar.

Kasus semacam ini terjadi hampir merata. Di SMA N I Sumber, Senin pagi (21/06), sekira 10 an anak tiba-tiba datang membawa berkas pendaftaran, padahal belum memiliki token dan mengaktifkan akun untuk proses verifikasi.

Kepala SMA N I Sumber, Hedi Wibowo menyadari latar belakang masyarakat beragam. Bisa jadi sosialisasi belum diterima secara merata, sehingga muncul pemahaman berbeda.

“Kalau warga tinggal di kota dengan akses informasi mudah, mungkin akan cepat mengetahui. Tapi kalau orang tua sehari-hari sibuk di sawah, jarang ngurusi sekolah anak, tahunya pendaftaran 21 – 24 Juni. Ya memang benar tanggal itu, tapi sebelumnya harus mengurus token, verifikasi dan aktivasi tanggal 14 – 19 Juni, “ paparnya.

Ketika belum mempunyai token dan belum aktivasi, diakui memang tidak bisa mendaftar online. Masalah tersebut sempat dikonsultasikan kepada panitia penerimaan peserta didik baru di tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Ia berharap ada kebijakan khusus, karena jangan sampai mereka tidak bisa bersekolah, gara-gara belum memiliki token. Untuk sementara mereka para pendaftar yang belum punya token, berkas pendaftarannya ditampung dulu, sambil menunggu pemberitahuan lebih lanjut.

“Sementara kita tampung dulu mas, kita tanyakan kepada dinas terkait, bagaimana solusinya. Kasihan, coba akan kita bantu, karena bagaimanapun kita harus memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, “ kata Hedi.

Disinggung kapasitas peserta didik baru di SMA N I Sumber, Hedi menyebut 252 anak, terbagi dalam 7 kelas. Hingga Senin siang, sudah tercatat masuk 168 anak.

“Terbagi dari jalur zonasi, afirmasi maupun jalur prestasi. Semoga kapasitas terpenuhi seperti tahun lalu, “ imbuhnya.

Peristiwa serupa juga terjadi di SMA N II Rembang. Ketua Penerimaan Peserta Didik Baru SMA N II Rembang, Mohadi menjelaskan sempat ada beberapa pendaftar belum mempunyai token. Mereka disarankan untuk menunggu informasi lebih lanjut.

Mohadi menambahkan sebenarnya seluruh tahap pendaftaran peserta didik baru dilakukan dari rumah. Namun pihaknya tetap membuka loket pelayanan, guna membantu pendaftar yang mengalami kendala.

“Temen-temen admin koordinasi dengan provinsi, bisa dilobi atau tidak, bagi yang belum punya token. Kalau lupa token, masih bisa dibantu. Ada 2 lab kita buka, untuk melayani PPDB, “ terang Mohadi.

Mohadi menambahkan kesalahan titik koordinat tempat tinggal siswa juga terjadi. Ia mencontohkan pendaftar warga Desa Sumberejo, Rembang, namun titik koordinatnya justru berada di tengah laut.

“Admin menelusuri dan bisa diatasi. Koordinat penting, karena jalur zonasi, jauh dekatnya rumah siswa dengan sekolah sangat menentukan. Kalau disuruh milih ya enak daftar langsung (offline). Cuman karena masih pandemi, ya kita harus menyesuaikan kebijakan, “ pungkasnya. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan