Rembang – Menamakan gang dengan nama buah-buahan maupun tokoh pewayangan, mungkin sudah biasa. Tapi menjadi cukup unik ketika nama-nama gang di kampung ini, semuanya menggunakan nama alat kontrasepsi.
Mulai Gang Kondom, Gang Suntik, Gang Implant, Gang MOP (metode operasi pria), Gang MOW (metode operasi wanita), Pil maupun Gang IUD.
Nah..nama-nama gang yang kental dengan program Keluarga Berencana (KB) ini, dapat ditemukan di Dusun Torejo, Desa Mondoteko, Rembang.
Sejak tahun 2017 silam, Dusun Torejo dicanangkan sebagai Kampung KB Torejo Bersinar. Kebetulan pada tahun 2019, Desa Mondoteko mengikuti lomba Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) tingkat Provinsi Jawa Tengah, mewakili Kabupaten Rembang.
Ketua Kelompok Kerja Kampung KB Torejo Bersinar, Yuli Citro Wiyono menjelaskan pada saat itu tercetus ide membuat nama-nama gang yang erat kaitannya dengan program KB, supaya label Kampung KB benar-benar semakin terasa, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Makanya kita buat nama-nama gang dengan alat kontrasepsi. Biar warga tahu, alat-alat untuk KB itu apa saja, “ tuturnya, Kamis (03 Juni 2021).
Semula memang sempat ada warga yang komplain, kenapa nama-nama gangnya seperti itu ? Tapi setelah dijelaskan bahwa Torejo merupakan dusun percontohan Kampung KB dan mempunyai tujuan positif, akhirnya lambat laun warga bisa menerima.
“Yang namanya orang banyak, ada yang tanya kok nggak nama-nama lain saja. Saya sampaikan, biar ada greget mendukung program pemerintah ber KB. Kebetulan tokoh-tokoh agama juga mendukung, “ terang Yuli.
Seorang warga Dusun Torejo, Sulasih mengaku gang di depan rumahnya adalah Gang MOW.
Ia kebetulan termasuk peserta KB MOW. Dengan nama gang unik semacam itu, pernah muncul pertanyaan dari anak-anak yang ingin tahu. Sulasih menjelaskan kelak kalau mereka sudah dewasa, akan memahami fungsinya.
“Kadang ada anak-anak kecil yang kepo tanya. Saya jawab besok kalau adik-adik sudah besar, akan tahu apa manfaat kegunaannya, “ beber Sulasih.
Sementara itu, petugas penyuluh KB yang membina Dusun Torejo, TH Sulistyorini mengungkapkan asal sesuai sasaran, nama-nama alat kontrasepsi bukanlah hal yang tabu untuk disosialisasikan.
Justru dengan pemberian nama gang memakai alat kontrasepsi, diharapkan terus menggugah kesadaran masyarakat, bahwa KB memiliki banyak manfaat bagi kehidupan berkeluarga.
Sulistyorini menambahkan dari total 59 pasangan usia subur di Dusun Torejo, rata-rata memilih KB suntik, karena dianggap lebih praktis. Pihaknya mendorong kedepan, pengguna kontrasepsi yang bersifat jangka panjang akan semakin bertambah.
“Kita ingin yang biasanya pakai KB pil, suntik, kelak bisa beralih ke jenis KB jangka panjang, seperti IUD, MOP maupun MOW. Tapi di Torejo ini meski suntik mendominasi, kita akui tingkat kemandiriannya tinggi, “ ujarnya.
Setelah partisipasi KB meningkat, menurut Sulistyorini program di Kampung KB tak sekedar mengendalikan jumlah anak. Tapi juga memiliki garapan lebih luas, seperti pengembangan usaha rumahan dan pemberdayaan Lansia sehat. (Musyafa Musa).