Rembang – Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengakui petani sering menghadapi sejumlah masalah yang memberatkan.
Ia mencontohkan terkadang sulit memperoleh pupuk bersubsidi, kemudian pasca panen kesulitan mengolah hasil. Begitu akan menjual hasil panen, ternyata harga anjlok.
Meski demikian, Hafidz mengapresiasi kesabaran dan keuletan para petani di Kabupaten Rembang yang tak kenal lelah untuk terus mencoba.
“Mereka berjibaku dengan berbagai rintangan. Setelah panen, njemur padi susah. Harga jatuh. Petani tetep berjuang, nggak kenal lelah supaya bisa sukses, “ kata Bupati.
Hafidz menambahkan umumnya petani di Kabupaten Rembang masih petani tradisional. Maka Pemerintah Kabupaten berkomitmen meringankan beban petani, dengan modernisasi alat mesin pertanian (Alsintan).
Diharapkan dengan cara itu, proses pengolahan hingga panen akan berlangsung lebih cepat, sekaligus menghemat biaya produksi.
“Maka kita berdoa supaya petani benar-benar bisa melampaui kendala, menjadi berkah. Kita back up dengan teknologi, beralih dari tradisional ke teknologi. Soalnya kita dituntut untuk selalu menyesuaikan kemajuan yang ada, “ tandasnya.
Menurut Bupati sudah banyak bantuan alat mesin pertanian yang disalurkan kepada kelompok tani. Karena sasarannya kelompok tani, ia tak bosan-bosannya mengingatkan bantuan tidak boleh dikuasai oleh ketua kelompok tani saja.
Tapi semua anggota boleh memakai. Justru kalau ada bantuan dimonopoli oknum tertentu, warga diminta jangan sungkan melapor ke Dinas Pertanian Dan Pangan. (Musyafa Musa).