Menyusuri Jejak Kejayaan Tempo Doeloe : “Konon Masih Ada Noni Belanda Di Sekitar Sini…”
Kondisi bangunan peninggalan zaman Belanda yang masih berdiri kokoh di sebelah selatan Desa sendangmulyo, Kecamatan Bulu. Ruangan ini diperkirakan bekas tahanan.
Kondisi bangunan peninggalan zaman Belanda yang masih berdiri kokoh di sebelah selatan Desa sendangmulyo, Kecamatan Bulu. Ruangan ini diperkirakan bekas tahanan.

Bulu – Ada sebuah bangunan cukup besar peninggalan zaman Belanda di sebelah selatan Desa Sendangmulyo, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang yang hingga saat ini masih berdiri kokoh.

Bangunan tersebut menjadi satu lokasi dengan kantor Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ngiri. Tapi hanya sesekali saja digunakan untuk arisan rutin dan pertemuan dalam rangka pembinaan pegawai.

Asisten Perhutani BKPH Ngiri, Muh. Tafif memprediksi bangunan didirikan sekira tahun 1943 atau sebelum Indonesia merdeka. Dulu bangunan itu menjadi kantor Asper. Ia sengaja tidak memakainya sebagai kantor, karena lebih nyaman memanfaatkan ruangan lain di sebelah timur bangunan kuno itu.

“Dulunya dipakai bangunan dinas Asper. Bagian utama ada ruang kerja Asper, kamar keluarga, kemudian yang disampingnya berderet ruang-ruang kecil. Perkiraan salah satunya adalah ruang tahanan, kalau ada pelaku pencuri kayu yang diamankan, “ tuturnya.

Kondisi bangunan peninggalan zaman Belanda yang masih berdiri kokoh di sebelah selatan Desa sendangmulyo, Kecamatan Bulu.

Tafif menambahkan bangunan dengan konstruksi Belanda ini tetap akan dipertahankan, sebagai simbol kejayaan Perhutani pada masa lampau.

“Menurut cerita warga, konon masih muncul penampakan noni Belanda di sekitar sini. Bangunan masih kuat, temboknya saja tebal banget. Tetap akan dipertahankan, “ papar Tafif.

Di wilayah BKPH Ngiri, luasnya mencapai 2.487 hektar, membawahi Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Ngiri, RPH Tlogo dan RPH Sangkrah. Saat ini 500 an hektar diantaranya ditanami pohon gleriside, atau pohon gamal yang batangnya bisa diolah sebagai pengganti batu bara. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan