Rembang – Sejumlah kalangan mendorong pemerintah untuk benar-benar mewujudkan janjinya akan memberikan beasiswa bagi anak korban kapal selam Nanggala 402, sampai lulus kuliah.
Desakan tersebut muncul ketika Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Muhamad Arwani Thomafi dan Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengunjungi rumah keluarga korban Nanggala, Rabu sore (28 April 2021).
Tercatat ada 2 orang putera terbaik Kabupaten Rembang yang menjadi awak kapal selam Nanggala 402, yakni Letda Munawir (42 tahun) asal Kelurahan Pacar – Rembang dan Serda Dwi Nugroho Yogianto (40 tahun) dari Desa Sumbergirang, Kecamatan Lasem.
Muhamad Arwani Thomafi menyarankan sebaiknya janji beasiswa sampai kuliah dialokasikan langsung ke APBN, supaya anggarannya jelas. Ia menilai pemberian beasiswa bagi anak-anak korban sebagai bentuk empati negara, terhadap perjuangan orang tua mereka menjaga kedaulatan bangsa.
“Ini sebagai bentuk perhatian kepada keluarga korban. Kebijakan pemerintah ini dialokasikan saja melalui APBN, “ kata Arwani.
Arwani menambahkan dari peristiwa tersebut sekaligus momentum yang tepat pemerintah mengevaluasi alat utama sistem pertahanan negara (Alutsista).
“Ini menjadi catatan Alutsista kita, diperhatikan betul bagaimana kondisinya, “ imbuh Politisi PPP asal Lasem, Rembang tersebut.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz meyakini setelah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo secara langsung, pasti rencana beasiswa untuk anak korban kapal selam Nanggala akan ditindaklanjuti. Sekalipun kelak Jokowi sudah tidak menjadi presiden lagi, mesti tetap harus dijalankan oleh pemerintahan berikutnya. Mengingat, anak-anak korban saat ini masih kecil-kecil.
“Presiden sudah menetapkan seperti itu, pasti ditindaklanjuti. Saya berharap negara benar-benar hadir, “ tandasnya.
Sementara itu Sudiyanto, ayah Serda Dwi Nugroho Yogianto mengaku cukup lega atas janji pemerintah, menjamin biaya pendidikan anak-anak korban sampai jenjang perguruan tinggi. Ia sebatas berharap nantinya akan terealisasi.
“Kalau isteri para korban punya pekerjaan tetap, mungkin agak ringan. Tapi kalau nggak kan memang harus berjuang menghidupi anak. Semoga janji pemerintah itu terpenuhi, “ kata Sudiyanto.
Letda Munawir maupun Serda Dwi Nugroho Yogianto, saat ini sama-sama memiliki dua orang anak.
Sebagaimana diberitakan, kapal selam KRI Nanggala 402 mengalami kecelakaan di perairan utara Bali, setelah sempat putus kontak pada hari Rabu, 21 April 2021 lalu.
Hasil pencarian teridentifikasi, badan kapal terbelah menjadi 3 bagian di kedalaman 838 Meter. Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mengumumkan 53 orang awak kapal selam gugur. (Musyafa Musa).