Sluke – Hujan deras yang terjadi Senin malam ((12/04) mengakibatkan longsor di dua titik di Desa Bendo, Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang.
Lokasi pertama tebing rumah Kusaeri sepanjang 15 Meter, dengan ketinggian 4 Meter longsor.
Lokasi kedua tebing rumah Kasmiati sepanjang 6 Meter, tinggi 4 Meter runtuh. Dari kejadian tersebut, material longsor menimpa rumah bagian dapur milik Darsun. Secara keseluruhan, total kerugian ditaksir mencapai Rp 45 Juta.
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang, Pramujo mengakui kondisi Desa Bendo merupakan kawasan permukiman padat penduduk, meski berada di dataran tinggi.
Jarak antara rumah satu dengan rumah yang lain, umumnya disekat menggunakan tebing. Begitu turun hujan deras, rawan mengakibatkan bencana tanah longsor.
“Rumah sudah mepet-mepet banget, lebih padet dibandingkan desa lain. Kalau jarak tebing dengan rumah paling hanya 0,5 Meter, jadi kalau tebing longsor ya sering kena rumah di bawahnya, “ kata Pramujo.
Pramujo menambahkan petugas BPBD sudah turun ke lokasi kejadian, hari Selasa (13 April 2021). Pihaknya meminta titik tebing yang longsor ditutup menggunakan kain terpal, untuk mengantisipasi kemungkinan bencana longsor semakin meluas, ketika hujan deras lagi.
Meski saat ini sudah memasuki musim kemarau, namun BMKG meramalkan masih berpotensi menimbulkan curah hujan tinggi.
“Longsor langsung ditutup terpal. Kalau sudah memungkinkan kondisinya, baru diperbaiki. Kita juga himbau warga di dataran tinggi tetap siaga, karena dimungkinkan masih ada hujan ekstrim. Ini pengaruh La Nina, memicu kemarau basah, “ paparnya.
Selain mengecek lokasi, petugas BPBD juga menyerahkan bantuan kepada korban bencana longsor di Desa Bendo, terutama bantuan berupa paket Sembako. (Musyafa Musa).