Rembang – Konsep Rembang Smart City atau Kota Pintar jangan diartikan Pemkab Rembang akan melakukan pengadaan besar-besaran di sektor teknologi informasi. Namun lebih pada merubah gaya kerja, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.
Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’ saat sosialisasi pembangunan Rembang Smart City di lantai IV Gedung Sekretariat Daerah (Setda) Rembang, hari Senin (12/04) menyampaikan masalah tersebut kepada jajarannya, supaya ada kesamaan pandangan.
“Kalau bicara soal smart city pasti menjurusnya ke pengadaan proyek TIK. Khusus di Rembang kita harus buang jauh-jauh pemikiran itu. Jadi ini bukan sekedar pengadaan proyek TIK, namun perubahan budaya kerja. Jadi yang sekarang ini kerja secara manual, sekarang dirubah dengan menanfaatkan teknologi, ” jelasnya.
Hanies Cholil Barro’ menyebut Rembang Smart City menjadi salah satu bagian visi misi dirinya bersama Bupati Rembang, Abdul Hafidz.
“Melihat perkembangan teknologi yang sangat pesat, tidak ada alasan untuk tidak menjadikan Rembang sebagai Smart City, “ imbuh Wabup.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan Sekda Rembang, Ahmad Mualif mengungkapkan teknologi dalam lingkup pemerintahan harus ditujukan untuk meningkatkan pelayanan masyarakat. Jangan sampai teknologi hanya digunakan untuk kepentingan pribadi atau justru sebaliknya mengganggu pekerjaan.
“Kita ini sudah orang-orang smart, setidaknya sudah memiliki smart phone. Hanya saja bagaimana teknologi ini kita manfaatkan untuk pelayanan masyarakat. Tidak sekedar teknologi ini kita gunakan untuk kepentingan kita, bahkan kadang mengganggu pekerjaan kita, ” terangnya.
Setelah sosialisasi, nantinya gagasan besar Rembang Smart City ini akan dijabarkan melalui program-program riil.
“Pegawai diminta segera menyesuaikan, “ pungkas Mualif. (Musyafa Musa).