Akhirnya Dibuka, Yesss Bisa “Ciblon” Lagi
Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengecek obyek taman wisata alam Sumber Semen Sale, Senin (12/04).
Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengecek obyek taman wisata alam Sumber Semen Sale, Senin (12/04).

Sale – Setelah 1 tahun lebih taman wisata alam Sumber Semen Sale tutup akibat pandemi Covid-19, akhirnya pada hari Senin (12 April 2021) kawasan tersebut dibuka lagi.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz bahkan turun langsung membuka obyek yang selama ini kerap menjadi tempat wisata warga Kabupaten Rembang, Kabupaten Blora dan Kabupaten Tuban – Jawa Timur tersebut.

Abdul Hafidz menyebut taman wisata alam Sumber Semen menjadi tempat wisata ke-14 di Kabupaten Rembang yang beroperasi kembali sejak adanya pandemi. Ia mengingatkan semua harus menerapkan protokol kesehatan, guna pencegahan penyebaran virus Covid-19.

Bupati meminta kepada pengelola agar memperhatikan kedatangan pengunjung. Jangan sampai terjadi kerumunan di dalam Sumber Semen, yang selama ini terkenal dengan kolam renangnya.

“Tadi ditetapkan 700 sekian (batas pengunjung perharinya-red) itupun saya minta harus tidak boleh bersamaan, jadi harus ada jarak. Sekiranya yang masuk pertama sudah agak penuh, jangan ditambah, tapi menunggu yang pertama keluar, lalu yang menunggu tadi dimasukkan, sirkulasinya harus diatur, ” papar Bupati.

Hafidz menambahkan sebenarnya Pemkab Rembang telah menganggarkan pembangunan jalan Sale – Tahunan sebesar Rp. 15 miliar, namun karena adanya refocusing penanganan Covid-19, maka anggaran tinggal Rp. 4,6 miliar, sehingga pembangunan akan dilanjutkan tahun 2022 mendatang.

Sedangkan akses jalan dari Balai Desa Tahunan ke obyek wisata Sumber Semen  juga akan diperbaiki.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah, Darmanto menjelaskan pihaknya sudah melaksanakan sosialisasi dan simulasi dibukanya Sumber Semen Sale. Diharapkan langkah tersebut dapat memberikan dampak positif bagi banyak pihak, terutama masyarakat sekitar.

Sesuai arahan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, pembatasan pengunjung di tempat wisata alam sebanyak 30 persen dari total kapasitas.

“Dari hasil penghitungan daya dukung dan daya tampung TWA Sumber Semen, yakni 703 orang pengunjung setiap harinya, dengan sistem rotasi. Dari luas 3,5 hektar, ada 1,8 hektar yang efektif sehingga bisa ditempati wisatawan, ” kata Darmanto.

Darmanto menambahkan BKSDA juga akan menjalin kerjasama dengan KPH Kebonharjo, karena di depan Sumber Semen merupakan area kewenangan Perhutani.

Sedangkan rencana perbaikan akses jalan dari Balai Desa Tahunan menuju Sumber Semen, ia menyarankan Pemkab Rembang meminta ijin terlebih dulu ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan